Disparekraf-BI kembangkan sektor pendukung pariwisata

id Beras Lembor

Disparekraf-BI kembangkan sektor pendukung pariwisata

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

Dinas Pariwisata NTT bekerjasama dengan BI setempat mengembangkan produk-produk dalam mendukung kegiatan pariwisata.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa, mengatakan pihaknya menggandeng Bank Indonesia (BI) setempat untuk mengembangkan aspek-aspek pendukung usaha pariwisata di daerah.

“Kami sudah bentuk tim kerja bersama BI untuk percepatan pembangunan pariwisata terutama menghubungkan sektor-sektor produksi dengan pariwisata,” katanya di Kupang, Senin (26/8).

Ia mengatakan sejumlah sektor produksi yang tengah didorong bersama seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan ekonomi kreatif.

Dia menjelaskan, salah satu sektor produksi yang sedang dimulai pihak BI yakni pengembangan klaster produksi beras lokal di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores.

“Klaster produksi beras lokal dari para petani di Lembor tersebut dibuat dalam label khusus yaitu Molas Lembor yang nanti pasokannya akan kami hubungkan dengan hotel-hotel,” katanya.

Mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu menambahkan, suatu saat, kebutuhan usaha pendukung pariwisata seperti perhotelan, restoran, bersumber dari hasil produksi lokal, baik itu beras, sayuran, termasuk peternakan dan perikanan.

Wayan mengatakan, pemerintah provinsi saat ini terus menggenjot peningkatan arus kunjungan wisatawan ke NTT dengan pembangunan kawasan wisata baru maupun menggelar berbagai kegiatan atau atraksi promosi seperti festival.

Semakin banyak kunjungan wisatawan, lanjutnya, maka kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat sehingga sektor-sektor produksi lokal bisa terserap secara maksimal.

“Termasuk juga usaha lain seperti jasa transportasi, ekonomi kreatif, untuk itulah kolaborasi bersama BI termasuk juga Otoritas Jasa Keuangan untuk memastikan linkage pariwisata dengan sektor produksi benar-benar terjadi,” katanya.