Apa benar, realisasi investasi China di NTT terhambat akibat masalah komunikasi?

id tiongkok investasi

Apa benar, realisasi investasi China di NTT terhambat akibat masalah komunikasi?

Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Bali, Gou Haodong. (ANTARA/Bernadus Tokan)

"Kendala utama adalah sumber daya manusia (SDM) yang bisa melakukan komunikasi, terutama dalam hal bahasa (China-Indonesia)," kata Konjen RRT di Denpasar, Bali Gou Haodong.
Denpasar, Bali (ANTARA) - Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat China di Denpasar, Bali, Gou Haodong mengatakan masalah komunikasi menjadi penghambat utama para investor dari Tiongkok untuk merealisasikan investasinya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kendala utama adalah sumber daya manusia (SDM) yang bisa melakukan komunikasi, terutama dalam hal bahasa (China-Indonesia)," kata Gou Haodong di Denpasar, Bali, Senin (2/9).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan penyebab para investor asal negeri Tirai Bambu itu belum merealisasikan investasi di provinsi berbasis kepulauan itu.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, para investor asal China berkunjung ke NTT, sekaligus menjajaki peluang investasi di wilayah itu.

Bahkan ada investor yang sudah menyatakan keinginan untuk menanamkan investasi di bidang budidaya rumput laut dan budidaya mutiara, tetapi sampai saat ini belum ada realisasi.

Kendala lain menurut dia, adalah investor asal China kurang memahami tentang kebijakan pemerintah di daerah, dan atau kondisi perkembangan di NTT.

"Kemudian kebijakan investasi mungkin ada yang kurang menarik untuk pengusaha, sehingga belum dapat melakukan investasi," katanya dan berharap agar para investor asal China dapat merealisasikan investasinya yang menguntungkan bagi kedua negara.

Baca juga: Indonesia begitu penting bagi Tiongkok
Baca juga: NTT manfaatkan pertunjukan seni Tiongkok untuk investasi