77 pekerja migran asal NTT meninggal di luar negeri

id pekerja migran ntt

77 pekerja migran asal NTT meninggal di luar negeri

Aktivis anti perdagangan orang yang tergabung alam aliansi Rakyat NTT Menggugat Hentikan Perdagangan Orang menggelar aksi unjuk rasa di Kupang, NTT, Rabu (28/3/2018). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

BP3TKI di Kupang mencatat selama kurun wakru delapan bulan (Januari sampai Agustus 2019) sudah tercatat 77 pekerja migran asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal dunia di luar negeri.
Kupang (ANTARA) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) di Kupang mencatat selama kurun wakru delapan bulan (Januari sampai Agustus 2019) sudah tercatat 77 pekerja migran asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal dunia di luar negeri.

"Kasus pemulangan TKI yang dalam kondisi meninggal ke NTT mengalami peningkatan pada tahun 2019 ini dengan jumlah mencapai 77 orang hingga Agustus 2019," kata Kepala BP3TKI Kupang Siwa kepada wartawan di Kupang, Selasa (10/9).

Ia mengatakan bahwa pekerja yang meninggal dunia di luar negeri kebanyakan tidak mengikuti prosedur resmi yang berlaku dalam perekrutan pekerja migran.

Baca juga: NTT terima 73 jenazah pekerja migran

"Para pekerja yang meninggal merupakan tenaga kerja yang bekerja di luar negeri secara ilegal. Dari 77 tenaga kerja yang meninggal ini hanya satu orang yang tercatat sebagai pekerja yang resmi," kata Siwa.

Menurut dia, pekerja migran asal NTT yang meninggal dunia di luar negeri berasal dari daerah seperti Timor Tengah Selatan, Sikka, Ngada, dan Flores Timur. Kebanyakan dari mereka bekerja di Malaysia dan Thailand.

"Kami juga sudah mendapat pemberitahuan dari BNP2TKI Pusat tentang ada satu pekerja asal NTT yang bekerja di Hong Kong yang meninggal dan sedang dalam proses pengiriman ke NTT. Kami belum tahu asal daerah pekerja itu," kata Siwa.

Baca juga: Pekerja migran yang meninggal umumnya non prosedural
Baca juga: Pemerintah NTT harus optimal cegah calon pekerja migran