Tingkatkan Koordinasi Kendalikan Inflasi 2017

id TPDI

Tingkatkan Koordinasi Kendalikan Inflasi 2017

Frans Salem, Sekertaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

TPID harus menggandeng pihak kejaksanaan, kepolisian sebagai aparat penegak hukum negara di daerah setempat melakukan pengawasan, dan pemeriksaan gudang-gudang.
Kupang (Antara NTT) - Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nua Tenggara Timur Frans Salem mengisyaratkan timnya agar terus meningkatkan koordinasi dengan baik guna mewujudkan satu langkah dalam mengendalikan inflasi daerah sepanjang tahun 2017.

"Kita harapkan TPID-TPID di daerah dalam wilayah NTT untuk secara gradual melakukan rapat koordinasi, evaluasi dan monitoring dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait, sehingga menemukan kata sepakat bersama-sama mengendalikan inflasi," kata Frans Salem di Kupang, Jumat.

Bahkan menurut Sekretari Daerah NTT ini, TPID harus menggandeng pihak kejaksanaan, kepolisian sebagai aparat penegak hukum negara di daerah setempat melakukan pengawasan, dan pemeriksaan gudang-gudang.

Pelibatan aparat penegak hukum ini, menurut dia penting sering dilakukan sebab bisa jadi ada distributor atau pedagang yang nakal menimbum bahan kebutuhan pokok tertentu demi kepentingan bisnis dampaknya merugikan masyarakat.

"Intinya strategi lain Tim Pengendalian Inflasi Daerah yaitu peningkatan fungsi dan kelembagaan TPID, peningkatan kerja sama dan koordinasi antara TPID," katanya.

Strategi dan langkah yang tidak kalah penting adalah pengendalian inflasi melalui program ketahanan pangan, penyediaan informasi bagi pelaku ekonomi.

Berikut, kata dia percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di daerah dan pengelolaan ekspektasi masyarakat serta pengendalian harga komoditas strategis melalui kebijakan Pemerintah Daerah.

"Pengalaman tahun kemarin kenaikan harga bahan makanan dan makanan jadi cukup tinggi menjadi penyumbang utama inflasi tahunan NTT," katanya.

Sebab, menurut dia tantangan inflasi NTT ke depan adalah perlunya menjaga kestabilan laju inflasi hingga akhir tahun, karena terdapat beberapa potensi lonjakan yang perlu diperhatikan.

Ia menyebut potensi inflasi yang diperkirakan akan terjadi pada triwulan I 2017 sebagian besar akan disebabkan cuaca yang ektrem, ketahanan yang kurang mendukung khususnya untuk komoditas bahan makanan dan ketersediaan pasokan bahan bakar minyak, pemenuhan kebutuhan ketersediaan pasokan warga di pulau-pulau besar dan kecil yang tersebar di NTT.`

Serta pemicu lainnya pelaksanaan Pilkada serentak, angkutan udara, bahan makanan, dan biaya penginapan di hotel-hotel.