Ada kekhawatiran terhadap hilangnya keaslian budaya Wae Rebo

id Wae Rebo

Ada kekhawatiran terhadap hilangnya keaslian budaya Wae Rebo

Perkampung adat Wae Rebo di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (ANTARA Foto/dok)

"Di kampung adat Wae Rebo sudah ada bangunan yang beratap seng, kuburan sudah pakai keramik, ini mengkhawatirkan," kata Wayan Darmawa.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa, mengkhawatirkan keaslian budaya masyarakat di Kampung Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, hilang akibat masuknya unsur modern.

"Di kampung adat Wae Rebo sudah ada bangunan yang beratap seng, kuburan sudah pakai keramik, ini mengkhawatirkan," katanya dalam kegiatan Expose Data yang digelar Badan Pusat Statistik Provinsi NTT di Kupang, Selasa (24/9).

Wayan mengaku telah meninjau langsung kondisi Kampung Adat Wae Rebo ketika mendampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berkunjung daerah itu beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, ketika memasuki kawasan kampung adat itu, langsung terlihat bangunan rumah yang sudah beratapkan seng dan terdapat kuburan warga yang dibangun dengan keramik di sekitarnya.

"Karena itu Pak Gubernur (Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, red) saat itu sudah langsung menegaskan bahwa ini harus dipulihkan," katanya.

Baca juga: Gubernur inginkan ada festival kampung adat Wae Rebo
Perkampung adat Wae Rebo di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (ANTARA Foto/dok) 
Wayan mengatakan, keaslian berbagai budaya masyarakat di Kampung Adat Wae Rebo perlu mendapat perhatian serius agar tidak hilang seiring dengan perkembangan zaman.

Menurut dia, jika keaslian budaya ini perlahan mulai hilang maka tidak ada lagi daya tarik yang menjadi magnet untuk menarik minat kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Karena itu di Wae Rebo ini, pemerintah provinsi akan mendukung pemulihan di tahun ini melalui dukungan APBD provinsi," katanya.

Adapun kegiatan expose data yang digelar BPS NTT itu bertema "Pariwisata dan Perannya dalam Perekonomian Nusa Tenggara Timur," dalam rangka menyambut Hari Statistik Nasional (HSN) 2019.

Hadir dalam kegiatan itu puluhan peserta di antaranya pihak Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, perwakilan intansi lingkup Pemerintah Provinsi NTT, serta unsur media massa, dan sejumlah stakeholder lain.

Baca juga: Warga Wae Rebo tak inginkan jaringan telekomunikasi
Perkampung adat Wae Rebo di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (ANTARA Foto/dok)