PDAM Flores Timur mencari sumber air baku alternatif

id PDAM

PDAM Flores Timur mencari sumber air baku alternatif

Sumber air baku di Bendungan Tilong, Kabupaten Kupang juga mulai menyusut debitnya akibat kekeringan. (ANTARA FOTO/Benny Jahang).

Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sedang mencari sumber air baku alternatif untuk mengatasi kesulitan air bersih di ujung timur Pulau Flores itu.
Kupang (ANTARA) - Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sedang mencari sumber air baku alternatif untuk mengatasi kesulitan air bersih di ujung timur Pulau Flores itu.

Direktur PDAM Flores Timur Fransiskus M Carvalho dihubungi dari Kupang, Kamis (26/9) mengatakan bahwa pencarian sumber air baku alternatif itu karena saat ini dua sumber mata air baku yang dimiliki PDAM mulai mengering.

"Ada dua sumber air baku yang kami miliki saat ini terus menipis debit airnya. Pada September lalu debit air hanya tersisa 21-24 liter perdetik saja, saat ini sudah mencapai 10 liter per detik," katanya.

Ia menyebutkan dua sumber air baku tersebut adalah sumber air Lepomatan berkapasitas antara 70 sampai 100 liter per detik, namun saat ini turun jauh sekali kemudian yang kedua adalah sumber air baku di Waidoko.

Baca juga: Flores Timur bangun infrastruktur air baku Rp10 miliar

Carvalho menambahkan bahwa PDAM pun mulai kesulitan melayani ribuan pelanggan secara maksimal akibat krisis air bersih tersebut, sebab jumlah pelanggan PDAM Flores Timur khususnya untuk warga di Kota Larantuka saja jumlahnya mencapai enam ribu pelanggan.

"Jujur kami kebingungan. Oleh karena itu kami berusaha cari alternatif lain, kemudian juga pemanfaatan sumur bor di daerah ini," katanya dan menambahkan saat ini masih mengharapkan sumber-sumber air lainnya di daerah itu seperti di daerah Bama dan sumur-sumur bor.

Kesulitan air di Kota Larantuka, ibu Kota Kabupaten Flores Timur dirasakan langsung oleh warga sekitarnya yang memang menjadi pelanggan PDAM. "Air saat ini sulit sekali. Kami juga harus berhemat air, karena memang saat ini kekeringan semakin meluas," kata Lina Fernandez.

Lina mengaku bahwa air PDAM yang sering mengalir tiga -empat kali dalam sepekan kini hanya bisa mengalir satu kali saja, bahkan tak mengalir selama sepekan. "Kami berharap ada cara lain dari pemerintah untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dihadapi warga saat ini," demikian Lina Fernandez.

Baca juga: Debit Air Menyusut Hingga 50 Persen
Baca juga: Pasokan air baku dari Tilong dihentikan