Gubernur NTT katakan demonstrasi mahasiswa sudah tidak murni lagi

id Gubernur NTT

Gubernur NTT katakan demonstrasi mahasiswa sudah tidak murni lagi

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, menyampaikan pidato dalam acara pernyataan sikap mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden-wakil presiden periode 2019-2024, yang dipusatkan di Kantor Gubernur NTT di Kupang, Jumat. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menilai aksi demonstrasi yang belakangan ini digelar mahasiswa di berbagai daerah di Tanah Air sudah tidak lagi murni sesuai aspirasi masyarakat.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menilai aksi demonstrasi yang belakangan ini digelar mahasiswa di berbagai daerah di Tanah Air sudah tidak lagi murni sesuai aspirasi masyarakat.

"Demonstasi mahasiswa yang terjadi, sudah tidak lagi demonstrasi murni karena ada yang berniat menurunkan presiden yang sah," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat (27/9), usai menggelar acara pernyataan sikap mendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Gubernur Laiskodat mengatakan hal itu menanggapi aksi demonstrasi mahasiswa di berbagai daerah di Tanah Air akhir-akhir ini yang memrotes sejumlah produk Undang-Undang.

Ia mengatakan, aspirasi mahasiswa sudah diterima presiden bahkan menunda agar pembahasan dilanjutkan anggota DPR pada periode yang baru. "Jadi kalau ada lagi demonstrasi untuk itu berarti ada niat-niat yang lain," katanya.

Baca juga: Gubernur NTT tegaskan sampaikan aspirasi melalui jalur konstitusional
Baca juga: Gerakan mahasiswa sudah bergeser jauh


Menurut dia, ada gerakan yang menyusupi aksi demonstrasi mahasiswa di berbagai daerah akhir-akhir ini dengan tujuan menjatuhkan pemerintahan yang sah.

"Namun kan tidak ada kesalahan presiden...untuk itu kita berkumpul di sini untuk menolak setiap gerakan yang dianggap mencederai bahkan merusak persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjatuhkan pemerintahan yang sah," katanya.

Laiskodat mengatakan, jika ada gerakan yang menjatuhkan presiden yang sah yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang maka berbagai elemen masyarakat di NTT siap menghadapinya.

"Bukan pada mahasiswanya tapi setiap orang yang ingin menurunkan Presiden dengan cara-cara yang tidak konstitusional maka kami siap behadapan dengan mereka," katanya menegaskan. 

Baca juga: Perppu UU KPK dinilai dapat meredam aksi demonstrasi
Baca juga: Pater Gregor muak lihat demo mahasiswa saat ini