Pemerintah antisipasi gangguan kesehatan akibat kemarau panjang

id kekeringan NTT

Pemerintah antisipasi gangguan kesehatan akibat kemarau panjang

Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandes saat diwawancarai wartawan di Kupang, Jumat (27/9/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Pemerintah TTU mengantisipasi gangguan kesehatan terhadap masyarakat di daerah itu akibat kemarau panjang yang melanda daerah yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Timor Letse, Oecusse dalam beberapa bulan terakhir.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, mengantisipasi gangguan kesehatan terhadap masyarakat di daerah itu akibat kemarau panjang yang melanda daerah yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Timor Letse, Oecusse dalam beberapa bulan terakhir.

Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandes kepada ANTARA di Kupang, Jumat  (27/9) mengatakan bahwa sebenarnya masalah kekeringan itu sudah menjadi hal biasa bagi warga NTT khususnya warga di TTU. "Namun yang kita takutkan saat ini adalah kekeringan ini berakibat pada gangguan kesehatan masyarakat kita," katanya.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan penanganan kekeringan di wilayah TTU, dan langkah yang telah ditempuh pemerintahannya dalam mengatasi dampak kesehatan dari kemarau panjang itu.

Raymundus yang juga Ketua DPW NasDem NTT itu mengatakan untuk mengatasi masalah gangguan kesehatan itu, pihaknya sudah mendistribusikan air bersih ke beberapa desa yang dinilai sangat ekstrem terhadap kekeringan.

Baca juga: NTT diambang siaga kekeringan
Lahan persawahan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang sedang melanda Provinsi NTT. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
"Sampai sejauh ini memang belum ada informasi bahwa ada warga yang sakit akibat musim kemarau ini, karena pendistribusian air bersih terus kami lakukan," tambah dia.

Ia mengatakan ada kurang lebih tujuh desa di lima kecamatan di daerah itu yang mengalami kekeringan ekstrem. Tujuh kecamatan beberapa di antaranya adalah, Kecamatan Bikomi Utara, Kecamatan Insana Utara, Biboki Anleu dan beberapa desa di bagian Timur TTU.

Ia mengharapkan agar masyarakat di beberapa daerah yang mengalami kekeringan untuk tetap menjaga kesehatan agar tetap terhindar dari serangan penyakit saat musim kemarau seperti saat ini.

Disamping itu, Bupati juga mengimbau agar warga setempat meninggalkan cara berpindah-pindah bercocok tanam dan menebang pohon yang mengakibatkan sulitnya mendapatkan air tanah.

Baca juga: Warga Lembata kesulitan air bersih akibat kekeringan
Baca juga: Tiga kecamatan dalam status awas kekeringan