Mahasiswa harus paham substansi perjuangan

id demo mahasiswa

Mahasiswa harus paham substansi perjuangan

Yohanes Jimmy Nami. (ANTARA FOTO/Katrin LB)

Yohanes Jimmy Nami mengatakan, mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi harus memperhatikan substansi permasalahan yang ingin diperjuangkan, sehingga tidak terkesan asal demonstrasi.
Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimmy Nami mengatakan, mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi harus memperhatikan substansi permasalahan yang ingin diperjuangkan, sehingga tidak terkesan asal demonstrasi.

"Peserta aksi damai RUU KUHP dan revisi UU KPK, perlu menjaga garis ideologi, dengan benar-benar memahami subtansi permasalahan yang ingin diperjuangkan," kata Yohanes Jimmy Nami kepada ANTARA di Kupang, Jumat (27/9), terkait demonstrasi mahasiswa yang berujung anarkis.

Pemahaman terhadap substansi permasalahan ini penting karena ternyata, ada mahasiswa yang tidak memahami apa yang sedang diperjuangkan melalui aksi demonstrasi saat ini.

"Saya pikir terkait substansi itu penting, karena kemarin kita lihat di televisi, ada beberapa tokoh mahasiswa agak gelagapan juga ketika ditanya substansi apa yang ingin diperjuangkan," katanya.

Baca juga: Pater Gregor muak lihat demo mahasiswa saat ini
Baca juga: Gerakan mahasiswa sudah bergeser jauh


"Inikan sangat disayangkan, sehingga jangan disalahkan juga ketika ada yang mengatakan demonstrasi mahasiswa ditunggangi atau tidak paham substansi dan lainnya," katanya.

Menurut Jimmy, aksi demonstrasi turun ke jalan oleh mahasiswa boleh-boleh saja untuk menyuarakan aspirasi, dan dilakukan secara damai. Namun, hal yang paling penting adalah mahasiswa harus tetap memahami substansi permasalahan yang diperjuangkan tersebut.

"Berbicara tentang idealisme, harus ada muatan atau falsafahnya sehingga tidak terkesan ikut-ikutan, apalagi mahasiswa adalah pihak yang mengawasi jalannya demokrasi," katanya.

Mahasiswa yang menjadi gudang idealisme harus lahir dari satu dapur pergerakan yang dimulai dari penguatan substansi idealisme yang sama, sehingga tidak mudah di pecah-pecah dan terkesan sebagai ajang rebutan panggung gaya politisi.

"Jika substansi yang diperjuangkan itu lemah, maka gerakan tidak akan berlangsung lama dan mudah di pecah-pecah oleh kelompok elit," demikian Yohanes Jimmy Nami.

Baca juga: Kegaduhan diciptakan oleh parlemen, ini penjelasannya..
Baca juga: Waspadai pengalihan isu untuk turunkan presiden