Infrastruktur kawasan pariwisata estate tetap dibenahi pemerintah

id kawasan pariwisata estate

Infrastruktur kawasan pariwisata estate tetap dibenahi pemerintah

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara, Wayan Darmawa. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Infrastruktur pendukung utama seperti jalan, air, listrik, di beberapa kawasan tourisme estate yang sudah mulai dikembangkan akan dibenahi semuanya," kata Wayan Darmawa.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disprekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa memastikan pemerintah setempat akan membenahi infstruktur pendukung di kawasan pariwisata estate yang dikembangkan berbasis masyarakat.

"Infrastruktur pendukung utama seperti jalan, air, listrik, di beberapa kawasan tourisme estate yang sudah mulai dikembangkan akan dibenahi semuanya," kata Wayan Darmawa di Kupang, Kamis (3/10).

Mulai tahun ini, akan dikembangkan kawasan pariwisata estate di tujuh lokasi, yakni Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Lamalera di Kabupaten Lembata, Mulut 1000 di Kabupaten Rote Ndao, Pantai Liman di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Desa Koanara di Kabupaten Ende, Wolwal di Kabupaten Alor dan kawasan wisata Praimadita di Kabupaten Sumba Timur.

Baca juga: Pariwisata belum merubah perekonomian NTT
Baca juga: BOPLBF diminta percepat pengembangan pariwisata Labuan Bajo


Wayan menjelaskan pada sejumlah kawasan tersebut sudah mulai dibangun infrstruktur penunjang berupa penginapan yang dikerjakan kelompok masyarakat desa setempat.

Pemerintah provinsi, lanjutnya, telah menyalurkan anggaran untuk pengembangan kawasan tersebut senilai Rp1,2 miliar lebih untuk masing-masing kawasan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pendukung akan masuk seperti air, akses jalan, listrik akan dibangun secara masif mulai 2020.

Wayan mengatakan pemerintah provinsi menargetkan kawasan pariwisata estate itu akan dibangun secara menyebar pada 22 kabupaten/kota. "Jadi tahun ini kita mulai dengan tujuh kawasan dan selanjutnya pada semua destinasi unggulan di setiap kabupaten/kota," katanya.

Baca juga: Benarkah Pariwisata jadi penopang utama ekonomi NTT?
Baca juga: NTT bangun 22 kawasan wisata berbasis masyarakat