Kementerian Pertanian Perkuat Lumbung Pangan di Perbatasan

id Pangan

Kementerian Pertanian Perkuat Lumbung Pangan di Perbatasan

Willybrodus Lay, Bupati Belu

Kementerian Pertanaian terus berupaya memperkuat lumbung pangan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Kupang (Antara NTT) - Kementerian Pertanaian terus berupaya memperkuat lumbung pangan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dengan terus mengidentifikasi hasil pertanian rakyat untuk dikembangkan demi meningkatkan produksi hasil pertanian setempat.

Bupati Belu Wilybrodus Lay ketika dihubungi dari Kupang, Senin, mengatakan upaya memperkuat lumbung pangan tersebut dengan melakukan identifikasi untuk membantu peningkatan hasil pertanian yang potensial seperti jagung, cabai, dan bawang merah di daerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu.

Selain itu, katanya, Kementerian Pertanian juga sedang menyiapkan ladang pengembalaan atau infrastruktur untuk peternakan sapi dan melakukan inseminasi buatan terhadap ternak sapi milik warga di daerah perbatasan itu.

"Beberapa waktu lalu tim pakar dari Kementerian Pertanian sudah datang ke Belu dan Malaka untuk meninjau langsung potensi di daerah yang akan dikembangkan menjadi padang pengembalaan," katanya.

Lebih lanjut, Bupati Willybrodus mengatakan, Menteri Pertanian juga sudah dijadwalkan dalam waktu dekat akan memanen jagung dan kacang tanah di wilayah Kabupaten Belu sebagai bukti nyata adanya keseriusan dari pihak kementerian dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan rakyat.

"Pak Menteri akan datang dalam satu atau dua hari ke depan ini untuk panen jagung dan kacang tanah bersama di Belu," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanis Tay Ruba mengatakan, penguatan lumbung pangan di daerah perbatasan merupakan program khusus dari Kementerian Pertanian untuk semua wilayah perbatasan negara di seluruh Indonesia.

Menurutnya, pemerintah pusat tengah fokus mengembangkan pangan di wilayah perbatasan sehingga diharapkan nantinya bisa mengekspor ke negara tetangga, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

"Kebutuhan pangan masyarakat di daerah perbatasan ke depan ini didorong agar tidak mengandalkan dari negara tetangga justeru sebaliknya," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah daerah juga tengah mengidentifikasi hasil tanaman lain seperti jambu mete di wilayah perbatasan agar dikembangkan lebih lanjut.

Yohanis berharap, kunjungan Menteri Pertanian untuk memanen hasil jagung bersama-sama petani bisa menggerakkan semangat bekerja dan rasa percaya diri para petani di provinsi kepulauan itu.

"Dengan berbagai perhatian dari pemerintah pusat ini kita berharap bisa membuat petani terus produktif dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kesejahteraannya," katanya.