Kupang (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melibatkan sebanyak 60 anak muda di Kota Kupang untuk mengikuti pelatihan bidang perfilman yang digelar di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu selama 8-9 Oktober.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kemenpora, Faisal Abdullah di Kupang, Rabu (9/10) mengapresiasi keterlibatan puluhan anak muda setempat yang tertarik untuk mulai belajar menggeluti dunia perfilman.
"Pengetahuan bidang perfilman perlu dimiliki secara baik oleh anak-anak kita di daerah karena banyak potensi di daerah yang bisa digali dan ditonjolkan lewat sebuah karya film," katanya saat hadir dalam penutupan kegiatan pelatihan tersebut.
Dia mengatakan, banyak keunikan potensi di Nusa Tenggara Timur yang bisa diangkat dan diperkenalkan hingga ke pentas internasional melalui karya film.
Faisal mencontohkan seperti produk budaya tenun ikat, potensi pariwisata, dan lainnya yang kaya di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Bagaimana proses menghasilkan sebuah kain tenun ikat, bagaimana suatu keluarga hidup dengan mengandalkan tenun ikat itu merupakan potensi yang bisa diangkat menjadi kisah yang menarik melalui film," katanya.
Dia menambahkan, "Belum lagi terkait keindahan alam NTT yang luar biasa eksotik dan kalau digarap dengan baik maka akan menghasilkan karya film yang baik dan berkualitas dan menarik minat orang-orang untuk berdatangan."
Dia mengatakan, pelatihan tersebut merupakan dasar untuk memancing minat anak muda setempat yang diharapkan mulai belajar menghasilkan karya-karya awal mulai belajar membuat film.
Ketika minat mereka tumbuh, lanjutnya, maka dapat dikembangkan melalui pelatihan yang lebih lanjut karena ada banyak aspek dalam perfilman yang harus dipelajari.
Adapun dalam pelatihan tersebut para peserta mempelajari mengenai efek visual, penulisan skenario, sinematografi, dan lainnya, serta membuat sebuah film pendek.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini bekerjasama dengan Komunitas Film Kupang dengan melibatkan anak-anak muda dari sekitar 10 SMA/SMK serta tiga perguruan tinggi di daerah setempat.
