Perusahaan listrik Korsel tanam modal di NTT

id listrik

Perusahaan listrik Korsel tanam modal di NTT

Rangkaian panel surya terpasang untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur di Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur. (ANTARA FOTO/HO-PT PLN (Persero) NTT/aa)

Sebuah perusahaan listrik asal Korea Selatan (Korsel) menyatakan berminat untuk menanamkan modalnya di sektor kelistrikan di Nusa Tenggara Timur.
Kupang (ANTARA) - Sebuah perusahaan listrik asal Korea Selatan (Korsel) menyatakan berminat untuk menanamkan modalnya di sektor kelistrikan di Nusa Tenggara Timur, kata Marsianus Jawa, seorang pejabat di NTT. 

"Kami baru saja selesai rapat bersama untuk membahas soal investasi salah satu perusahaan listrik dari Korea selatan ini," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal NTT itu kepada ANTARA di Kupang, Rabu (23/10).

Ia mengatakan perusahaan listrik asal Korea Selatan itu yang akan berinvestasi di bidang kelistrikan tenaga air di mana lokasinya berada di Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur.

Marianus mengatakan bahwa perusahaan PT Idko Eco Jaya Energy itu akan mengembangkan energi listrik yang berkekuatan 35 megawatt.

Baca juga: Dibangun SPLU untuk mobil listrik di NTT
Baca juga: Artikel - Akankah semua rumah tangga di NTT dapat menikmati listrik?


"Tadi saat rapat bersama mereka, mereka mengatakan bahwa pengembangan energi listriknya mencapai 35 megawatt," ujar dia.

Saat ini perusahaan listrik asal Korea Selatan itu sudah mengantongi surat izin usaha, surat izin tempat usaha (SITU) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP).

Menurut dia, konstruksi pembangunan energi listrik itu akan dilakukan selama tiga tahun, sedangkan pengoperasian akan dilaksanakan selama 30 tahun.

"Rencananya pembangunan konstruksinya akan dibangun selama tiga tahun, dan pengoperasiannya selama 30 tahun," tambah dia.

Menurut presentasi yang disampaikan perusahaan asal Korea Selatan itu energi listrik dengan kekuatan 35 megawat mampu melayani kebutuhan listrik di seluruh Pulau Flores.

Ketika ditanya tentang berapa nilai investasinya, Marianus Jawa yang juga bekas Kepala Inspektorat NTT itu mengatakan masih dalam pembahasan.

Baca juga: Artikel - 2020, semua rumah tangga di NTT sudah berlistrik
Baca juga: Rasio elektrifikasi listrik 100 persen pada 2020