Bupati Sikka evakuasi penderita gizi buruk ke RSUD setempat

id Gizi buruk

Bupati Sikka evakuasi penderita gizi buruk ke RSUD setempat

Ilustrasi gizi buruk.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengevakuasi dua anak penderita gizi buruk dari Desa Namang Kewa, Kecamatan Kewapante, ke rumah sakit umum setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kupang (ANTARA) - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo terpaksa mengevakuasi dua anak yang menderita gizi buruk dari Desa Namang Kewa, Kecamatan Kewapante, ke rumah sakit umum setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Iya benar. Saya minta dua anak gizi buruk itu dievakuasi setelah saya meninjau langsung keadaan mereka di rumah mereka di Desa Namang Kewa, " katanya saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Rabu (6/11).

Ia mengatakan dua anak yang dievakuasi itu bernama Alfaris Yosin (12) dan Rivaldus Rival (10). Keduanya dievakuasi ke RSUD TC Hillers Maumere pada Selasa (5/11).

Awalnya, dirinya mendapatkan informasi soal adanya anak yang sakit dan tak bisa dirawat di RS karena masalah ekonomi keluarga.

Setelah ditinjau langsung dengan membawa dokter, diketahui bahwa kedua anak itu menderita gizi buruk.

Baca juga: Amati kejadian gizi buruk di NTT
Baca juga: Mengoptimalkan peran posyandu dalam mengatasi gizi buruk


Kedua anak tersebut, kata dia, selama ini dirawat oleh saudari kandung dari ayah kedua anak itu yang sudah lama memantau setelah bercerai dengan istrinya.

Saudari kandung ayahnya tersebut bekerja sebagai penenun, sedangkan suaminya penjual ikan keliling yang hasil jualan hanya bisa digunakan untuk makan sehari-hari. Padahal, ada tiga anak mereka juga.

Menurut dia, masalah ekonomi sering menjadi hal yang selama ini mengakibatkan gizi buruk dan kekerdilan. Hal itu juga dialami oleh kedua anak tersebut.

"Sudah diantar ke RS dan sudah dirawat. Saya minta supaya keduanya dirawat intensif. Saya memang saat melihat mereka sudah berpikir mereka perlu dibantu, " kata dia.

Ia mengatakan saat diperiksa oleh dokter spesialis anak, kedua anak itu juga menderita penyakit "cerebral palsy", menyebabkan gangguan gerakan dan koordinasi tubuh.

Bupati Roberto Diogo menambahkan bahwa pemerintah setempat tetap berusaha agar masalah-masalah pengentasan kemiskinan terus dilakukan, seperti dilakukannya pelatihan bagi para pekerja atau ibu rumah tangga agar kelak bisa memperbaiki ekonomi keluarga di daerah itu.

Baca juga: Ternyata ada 3.900 anak di Belu alami gizi buruk
Baca juga: Kasus gizi buruk di Kota Kupang turun