Siklon 90s Picu Hujan Lebat

id Siklon

Siklon 90s Picu Hujan Lebat

Bibit Siklon 90S memicu terjadinya hujan lebat di Indonesia

Bibit siklon 90s diperkirakan tumbuh di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung dengan pergerakan ke arah selatan tenggara.
Kupang (Antara NTT) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bagi warga yang hendak bepergian dalam tiga hari ke depan (24-26 Maret) untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang dipicu oleh bibit siklon 90s.

"Bibit siklon 90s (11.7 LS, 99,7 BT) ini diperkirakan tumbuh di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung dengan pergerakan ke arah selatan tenggara," kata Deputi Bidang Meteorologi Yunus Swarinoto di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan dari hasil analisis dinamika atmosfir, pada jam 09.00 WIB tanggal 23 Maret 2017 teridentifikasi bibit siklon tropis 90s (11.7 LS, 99.7 BT), tumbuh disekitar Samudera Hindia, sebelah barat daya Lampung dengan pergerakan ke arah selatan Tenggara.

Kondisi ini, katanya, kemudian memicu kecepatan angin maksimum di sekitarnya mencapai 35 knots, dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1001 milibar (MB).

"Dalam dua hari ke depan, bibit siklon ini diprediksi akan menguat dan bergerak ke arah selatan-Tenggara menjauhi wilayah Indonesia," katanya.

Adanya pertumbuhan bibit siklon dan tekanan rendah di sekitar perairan barat utara Australia menyebabkan terjadinya pertemuan angin di sekitar wilayah barat Sumatera hingga Selatan Jawa.

Kemudian menyusul ke wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan selatan Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat hingga selatan, Sulawesi Selatan, dan sekitar Maluku.

Kondisi ini, katanya, dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam tiga hari ke depan.

Wilayah Indonesia yang patut diwaspadai antara lain Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung bagian Barat, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur.

"Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin," katanya.

Selain itu bagi pengguna dan operator jasa, transportasi laut, nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggiannya antara 2,5-4,0 meter di perairan selatan Banten hingga Jawa Barat.

Selain itu, Samudera Hindia Barat, Bengkulu hingga selatan Jawa Timur, Samudera hindia Selatan Nusa Tenggara Barat.