Peternak di NTT diminta pelihara sapi premium

id Ternak sapi di NTT

Peternak di NTT diminta pelihara sapi  premium

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, saat memberikan sambutan pada Acara Peresmian Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT yang berlokasi di Jl. Tom Pello No.2 Kupang, Jumat (15/11/2019). (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Para peternak sapi di provinsi berbasiskan kepulauan ini diminta untuk dapat memelihara ternak sapi yang menghasilkan daging berkualitas premium," harap Gubernur Laiskodat.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para peternak sapi di provinsi berbasiskan kepulauan ini untuk dapat memelihara ternak sapi yang menghasilkan daging berkualitas premium.

"Cara berpikir yang menurut saya keliru selama ini kita membiarkan peternak sapi untuk memelihara daging murah harusnya daging mahal, daging premium," katanya dalam sambutannya pada Peresmian Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT di Kota Kupang, Jumat (15/11).

Dia mengatakan, kalau peternak di NTT tetap memelihara sapi yang murah dengan hasil daging yang murah maka masyarakat akan tetap hidup dalam kemiskinan. Akhirnya, banyak orang yang menjadi buruh peternakan bukan menjadi pengusaha peternakan.
Gubernur DKI (waktu itu) Joko Widodo (tengah) dan Gubernur Nusa Tenggara Timur (waktu itu) Frans Lebu Raya (tiga kiri), menyaksikan ternak sapi usai menandatangani nota kesepahaman kerja sama sektor peternakan di pusat pembibitan sapi di Desa Ponaian, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, sekitar 50 kilometer Timur Kota Kupang. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)
"Ini yang harus dirubah mindset-nya, dia (peternak) tidak menjadi buruh peternakan tetapi menjadi pengusaha sehingga mampu menjawab tantangan zaman. Sehingga kapan pun kalau terjadi resesi ekonomi, perang dagang di mana-mana, tetapi kalau pangan kita kuat maka kita tetap aman," katanya lagi.

Untuk itu, Gubernur Viktor berharap, sektor peternakan di daerah itu mendapat dukungan akses keuangan memadai, termasuk melalui kehadiran layanan teknologi digital seperti fintech (financial technology).

Dia meminta agar industri jasa keuangan terutama perbankan konvensional agar mulai serius untuk masuk dalam berbagai bidang seperti peternakan, pertanian, dan lainnya.

Gubernur  mengaku dirinya menginginkan agar dunia peternakan di NTT kembali berjaya namun dengan menghasilkan ternak-ternak yang mahal.

"Karena itu saya mengharapkan semua pihak termasuk OJK untuk membantu mendorong layanan jasa keuangan menyentuh bidang unggulan ini sehingga bisa berkembang pesat," katanya.
 Mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) didampingi mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya (kanan) meninjau peternakan sapi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Provinsi NTT dalam rangka Kunjungan Kerja di Desa Kuimasi, Kupang, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)