Deteksi Dini Wabah Penyakit di Kota Kupang

id Deteksi Wabah Penyakit

Oleh Yohanes Adrianus

Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kota Kupang mulai melakukan deteksi dini wabah sejumlah penyakit yang mungkin timbul di kondisi perubahan cuaca yang tidak menentu antara hujan dan panas saat ini.

"Kegiatan deteksi dini penyakit itu dilakukan Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk kesiapan penanganan terpadu kepada warga yang terdampak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ary Wijana di Kupang, Senin (14/11).

Dia mengatakan dalam kondisi curah hujan yang tidak menentu dengan intensitas yang masih sedang dan berubah menjadi panas terik akan memicu berbagai penyakit antara lain demam berdarah dengue (DBD), ISPA, diare dan sejumlah penyakit lainnya.

Oleh karenanya diperlukan deteksi dini untuk mengantisipasi kemungkinan wabah yang berujung kepada kejadian luar biasa (KLB).

Dinas Kesehatan melalui petugas di puskesmas dan puskesmas pembantu terus melakukan sosialiasi hidup sehat bagi seluruh warga di daerah itu untuk memastikan setiap keluarga bisa terhindar dari kemungkinan terjangkit penyakit.

Dalam setiap layanan kesehatan yang diberikan, petugas medis di setiap pusat layanan kesehatan juga melakukan pendataan untuk kepentingan penanganan jika terjadi kemungkinan wabah.

Ary mengatakan ada standar dari aspek medis yang bisa mengklasifikasi suatu wilayah sudah masuk dalam kategori wabah dan dari data itu akan ditindaklanjuti untuk mencegah wabah semakin meluas.

"Jadi selain sosialisasi hidup sehat, petugas juga lakukan pendataan penyakit saat pemeriksaan warga untuk mengetahui penyebarannya yang mengarah kepada wabah," katanya.

Warga diharap untuk bisa menjaga dan selalu membersihkan lingkungan tempat tinggal dari sejumlah sampah yang menyebabkan air terus tergenang yang akan jadi sarang tempat berkembang virus dan jentik nyamuk penyebar demam berdarah dengue (DBD).

Pola gerakan 3M Plus yaitu mengubur, menguras dan menutup segala bentuk sampah dan tempat air serta menambur abate di setiap tempat air yang akan dimanfaatkan di rumah harus dilakukan mulai saat ini, demi menjaga kemungkinan berkembang biak jentik nyamuk tersebut.

"Itu gerakan bersama di tempat tinggal di musim hujan ini," katanya.

Dia menjelaskan setiap musim hujan rentan muncul penyakit akibat perubahan suhu lingkungan.

Ada beberapa jenis virus, dan bakteri yang mudah berkembang biak karena perubahan suhu, sehingga manusia rentan terinfeksi beberapa jenis penyakit pada musim itu.

Sejumlah penyakit itu antara lain penyakit diare yang ditandai buang air besar cair berkali-kali, sebagai akibat dari bakteri yang menginfeksi saluran usus.

Penyakit diare berpotensi muncul di musim hujan karena sumber-sumber air minum tercemar akibat banjir.

Ketika terjadi banjir, biasanya sarana dan prasarana air yang terbatas akan tercemar, karena kebersihan sarana tersebut kurang terjaga.

Cara efektif mencegah penyakit diare adalah dengan mencuci tangan memakai sabun setiap akan makan dan minum serta sehabis buang hajat, merebus air minum hingga mendidih serta berupaya menghindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal.

Sanitasi lingkungan di sekitar tempat tinggal harus terus dijaga dan itu menjadi tanggung jawab seluruh warga secara bersama-sama.

"DBD adalah salah satu penyakit yang penularannya sangat mudah dan bisa menyebabkan kematian. Karena itu harus diperangi bersama," kata dr Ary.