Proyek trans Bokong-Lelogama bermasalah

id proyek jalan bokong lelogama

Proyek trans Bokong-Lelogama bermasalah

Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT dari F-PDIP Nelson Matara. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Komisi IV DPRD NTT akan meminta penjelasan dari Dinas PUPR NTT mengenai perkembangan pembangunan ruas jalan okong-Lelogama di Kabupaten Kupang," kata Nelson Matara.
Kupang (ANTARA) - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur akan meminta penjelasan pemerintahan Gubernur Viktor Laiskodat terkait perkembangan proyek pembangunan jalan Trans Bokong-Lelogama di Kabupaten Kupang senilai sekitar Rp175 miliar lebih.

"Komisi IV DPRD NTT akan meminta penjelasan dari Dinas PUPR NTT mengenai perkembangan pembangunan sejumlah ruas jalan di NTT. Salah satu ruas jalan yang sedang dikerjakan adalah Bokong-Lelogama di Kabupaten Kupang," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT Nelson Matara di Kupang, Rabu (20/11)

Nelson mengemukakan hal itu, berkaitan dengan hasil kunjungan kerja komisi yang dipimpinnya ke lokasi proyek pembangunan jalan Bokong-Lelogama.

Dia menambahkan, sudah pernah melakukan rapat bersama mitra Dinas PUPR NTT, untuk mendengar penjelasan mengenai progres pengerjaan jalan-jalan provinsi di NTT tahun 2019, termasuk proyek dengan nilai tertinggi yakni Bokong-Lelogama.

Baca juga: Mantan Gubernur NTT bantah terima uang dalam proyek NTT Fair
Baca juga: Kerugian negara akibat korupsi proyek Pasar Lili sebesar Rp3 miliar


Menurut dia, dalam rapat sebelumnya, Dinas PUPR menjelaskan bahwa perkembangan pembangunan jalan Bokong-Lelogama sudah mencapai 40 persen.

Bahkan sesuai penjelasan Dinas PUPR NTT bahwa, mereka memberi jangka waktu kepada pihak ketiga untuk menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut sampai 15 Desember 2019.

Jangka waktu yang diberikan PUPR kepada pihak ketiga itulah yang dikuatirkan DPRD, karena waktu yang tinggal satu bulan lagi ini tidak mungkin bisa menyelesaikan proyek tersebut.

Karena itu, DPRD NTT memandang perlu untuk mendengar penjelasan kembali, soal waktu penyelesaian proyek itu.
"DPRD NTT juga berharap pengerjaan proyek jalan sepanjang 40 km tersebut dapat tuntas di tahun ini," kata Nelson Matara.

Proyek ruas jalan Bokong-Lelogama memiliki panjang 40 km dengan nilai pagu Rp175.552.879.000 dan nilai kontrak Rp168.359.572.000.

Baca juga: Bendungan Kolhua-Lambo masih masuk proyek strategis
Baca juga: Peran TP4D dalam kasus NTT Fair