Pembangunan masjid di kampung toleransi dapat apresiasi dari MUI NTT

id Kampung toleransi

Pembangunan masjid di kampung toleransi dapat apresiasi dari MUI NTT

Dandim 1604/Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kolonel (Arh) I Made Kusuma Dhayana Graha berbicara pada upacara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Darul Hidayah di Naibonat, Kabupaten Kupang, Sabtu (23/11/2019). (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

"Kami mengapresiasi terhadap upaya pemerintah Kabupaten Kupang yang terus mewujudkan hidup toleransi beragama dengan dibangunnya rumah ibadah dari berbagai agama di kampung toleransi," kata Abdul Kadir Makarim.
Kupang (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Provinsi Nusa Tenggara Timur, Abdul Kadir Makarim mengapresiasi pembangunan Masjid Agung Darul Hidayah di Kampung Toleransi, Kabupaten Kupang yang akan berdampingan dengan rumah ibadah umat Kristen.

"Kami mengapresiasi terhadap upaya pemerintah Kabupaten Kupang yang terus mewujudkan hidup toleransi beragama dengan dibangunnya rumah ibadah dari berbagai agama di kampung toleransi," kata Abdul Kadir Makarim di Kupang, Minggu (24/11).

Abdul Kadir Makarim mengatakan hal itu terkait mulai dibangunnya pembangunan Masjid Agung Darul Hidayah yang berlokasi dalam kawasan kampung toleransi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Sabtu (23/11/2019).

Dalam kawasan kampung toleransi di Kabupaten Kupang selain Gereja Katolik juga akan dibangun Masjid, Gereja Kristen Protestan, serta Pura.
Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur Korinus Masneno (kelima dari kiri) ketika mengikuti kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Darul Hidayah di Naibonat, Sabtu (23/11/2019). (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
Menurut Abdul Kadir Makarim kampung toleransi harus memiliki makna yang utuh sebagai tempat lokasi pembangunan rumah ibadah untuk semua agama.

"Semua rumah ibadah harus dibangun di kampung toleransi sehingga kerukunan hidup beragama yang terus bertumbuh di Kabupaten Kupang semakin harmonis," tegasnya.

Ia mengatakan, apabila semua rumah ibadah dibangun dalam satu kawasan maka lokasi itu layak disebut sebagai kampung toleransi.

"Toleran akan menjadi rukun apabila kita saling  membantu di antara umat beragama," tegasnya.

Abdul Kadir Makarim mendorong semua umat beragama di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste ini untuk saling mendukung serta tidak berharap pada bantuan pemerintah dalam membangun rumah ibadah.

Sementara itu Dandim 1604 Kupang, Kolonel (Arh) I Made Kusuma Dhayana Graha mengatakan, kehadiran rumah-rumah ibadah di kampung toleransi tidak sebatas untuk kegiatan ibadah tetapi juga juga untuk kegiatan pemberdayaan umat.

"Umat harus saling menjaga indahnya toleransi dan perkokoh semangat persatuan dan kesatuan di Kabupaten Kupang," tegas I Made Kusuma. 
Wakil Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jerry Manafe (ketiga dari kanan) saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gereja Katolik di kawasan Kampung Toleransi di Naibonat, Kecamatan Kupang Timur pada Agustus 2019 lalu. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)