Sebagian besar wilayah NTT masih dilanda kekeringan ekstrem

id musim hujan 2019

Sebagian besar wilayah NTT masih dilanda kekeringan ekstrem

Hamdan Nurdin, peramal iklim dari BMKG Stasiun Klimatologi Kupang. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Walaupun beberapa wilayah lainnya di NTT telah masuk kategori hari hujan serta hari tanpa hujan (HTH) sangat pendek (1–5) hari, tetapi beberapa wilayah masih mengalami HTH dengan kategori kekeringan ekstrem," kata Hamdan Nurdin.
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, hingga akhir November 2019 ini, sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masih dilanda kekeringan ekstrem.

"Walaupun beberapa wilayah lainnya di NTT telah masuk kategori hari hujan serta hari tanpa hujan (HTH) sangat pendek (1–5) hari, tetapi beberapa wilayah masih mengalami HTH dengan kategori kekeringan ekstrem," kata Hamdan Nurdin, salah seorang peramal iklim (Climate Forecaster on Duty) dari BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Senin (25/11).

Wilayah-wilayah yang mengalami HTH dengan kategori kekeringan ekstrem tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

Wilayah-wilayah itu adalah di sekitar Aimere dan Mataloko di Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor sekitar Stamet Mali, Kabupaten Sumba Timur di sekitar Kawangu, Rambangaru, Kamanggih dan Ori Angu/Palanggay.

Kabupaten Sabu Raijua sekitar Tardamu dan Daieko, Kabupaten Rote Ndao sekitar Papela, Kota Kupang sekitar Naioni, Kabupaten Kupang sekitar Sulamu dan Baumata, Kabupaten Timor Tengah Selatan sekitar Panite, Kualin, Oinlasi, Nulle, Batu Putih dan Oelbubuk.

Baca juga: Sekolah iklim dari BMGK untuk petani Kupang
Baca juga: BMKG : Waspadai Dinamika Iklim


Kabupaten Timor Tengah Utara di wilayah sekitar Sap’an dan Lurasik, Kabupaten Malaka sekitar Biudukfoho, Besikama, Kaputu dan Sulit Kerena, dan sekitar Atambua dan Umarese di Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.

Sementara wilayah dengan hari tanpa hujan terpanjang adalah Kabupaten Sumba Timur (249) hari. Mengenai curah hujan, dia mengatakan, berdasarkan analisis curah hujan Dasarian II November 2019, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagian besar mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0 – 50 mm/dasarian).

Kecuali di sebagian Kabupaten Manggarai dan sebagian kecil Kabupaten Manggarai Timur, dimana curah hujan berada pada kategori menengah (51 – 150 mm/ dasarian).

Sedangkan di sebagian kecil Kabupaten Manggarai Barat mengalami curah hujan dengan kategori Tinggi (151–200 mm/dasarian).

Curah hujan tertinggi terjadi di wilayah sekitar Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat sebesar 156 mm/dasarian, katanya. 

Baca juga: SLI dukung ketahanan pangan di NTT
Baca juga: BMKG: Jangan Mengarang Data Iklim