Kupang jadi tuan rumah konferensi tahunan keadilan sosial

id konferensi ASCJ

Kupang jadi tuan rumah konferensi tahunan keadilan sosial

Logo ACSJ 2019 (ANTARA FOTO/HO-Dok)

Kota Kupang akan menjadi tuan rumah konferensi tahunan keadilan dan sosial (Annual Conference on Social Justice (ACSJ) 2019 yang akan digelar selama dua hari, yakni mulai 4-5 Desember 2019.
Kupang (ANTARA) - Kota Kupang akan menjadi tuan rumah konferensi tahunan keadilan dan sosial atau yang dikenal dengan "Annual Conference on Social Justice (ACSJ)" 2019 yang akan digelar selama dua hari, yakni mulai 4-5 Desember 2019.

Presidium Indonesia Social Justice Network (ISJN) Andi Ahmad Yani kepada wartawan di Kupang, Senin (25/11) mengatakan bahwa konferensi itu akan melibatkan kurang lebih 80 orang peneliti, akademisi, birokrat, dan aktivis yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia.

"Akan ada tidak kurang dari 80 peserta yang hadir dan para peserta tersebut adalah orang-orang hebat seperti, peneliti, akademisi birokrat dan aktivis dari berbagai tempat di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan bahwa konferensi tahunan ini merupakan konferensi ketiga, dan menjadi agenda tetap dari ISJN. ISJN sendiri merupakan jaringan para penerima beasiswa Ford Foundation di Indonesia yang pada umumnya berasal dari kalangan aktivis, peneliti, dan akademisi yang fokus pada isu keadilan sosial.

“ACSJ diadakan setiap tahun karena kami ingin menekankan bahwa keadilan sosial merupakan tema sentral yang perlu dibahas serius, dan pemaknaan ulang atas isu keadilan sosial menjadi penting untuk menjawab tantangan-tantangan terkini," tambah dia.

Ketua pelaksana ACSJ 2019 Elcid Li menambahkan bahwa tema yang diusung dalam pertemuan tersebut adalah “Memikirkan Ulang Pembangunan yang Berkeadilan Sosial dan Berperikemanusiaan”.

Menurut Elcid tema itu dipilih untuk menjawab persoalan terkini yang muncul di berbagai daerah di Indonesia.

“Prioritas investasi sering kali melupakan aspek kemanusiaan dan keadilan sosial yang menjadi dasar bernegara, padahal urusan keamanan (security) warga negara tidak serta merta langsung bisa dijawab dengan investasi, ini dua hal yang berbeda,” kata Elcid Li menegaskan.

Ia mengharapkan agar secara prinsipil hal semacam ini bisa dibahas untuk menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Kita tidak anti investasi, tetapi bagaimana persoalan kemanusiaan dan keadilan sosial yang menjadi dasar negara kita tidak serta merta hilang ketika investasi menjadi prioritas pertama pemerintah,” ujar Elcid Li.

Konferensi tahunan ACSJ 2019 kali ini diadakan oleh ISJN dengan bekerja sama dengan Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC), Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi NTT, dan Universitas Katholik Widya Mandira.

Para pembicara dibagi ke dalam 14 panel yang akan membahas persoalan antara lain, kewarganegaraan dan konflik berbasis identitas, konflik berbasis gender, kebijakan kesehatan publik, kemiskinan dan social exclusion, kesejahteraan daerah perbatasan, dan perdagangan orang.

Peneliti di Bappelitbandga Provinsi NTT Frits Nggili mengatakan bahwa even tersebut dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk membahas persoalan yang ditemuin para peneliti birokrat di masyarakat,

“Dengan even ini para peneliti-birokrat di Bappelitbangda Provinsi NTT punya kesempatan untuk membahas persoalan-persoalan yang mereka temui di masyarakat, selain itu kami berkesempatan untuk memahami persoalan yang sama dari perspektif berbeda dari para akademisi, aktivis dan peneliti,"

Konferensi tahunan Keadilan Sosial ini akan berlangsung mulai tanggal 4 dan 5 Desember 2019, didahului dengan Gala Dinner pada tanggal 3 Desember. Konferensi ini akan diadakan di Hotel Neo, Kupang. Para peserta yang ingin menghadiri konferensi ini diharapkan untuk mendaftar lebih awal di panitia 50 pendaftar pertama tidak dikenakan biaya.