PLTB di Pulau Timor akani dibangun pada 2022

id PLTB Timor

PLTB di Pulau Timor akani dibangun pada 2022

Sejumlah jajaran pimpinan PT PLN (Persero) tingkat pusat dan daerah berdiskusi saat melakukan peninjauan lokasi rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor, belum lama ini. (ANTARA FOTO/HO-Humas PLN NTT).

"PLTB Timor di Desa Oelbubuk akan kita bangun pada 2022 sesuai rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2019-2028," kata Ilya Avianti,
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) merencanakan pembanguan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Oelbubuk, Kecalamatan Molo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor Provinsi Nusa Tenggara pada 2022.

"PLTB Timor di Desa Oelbubuk akan kita bangun pada 2022 sesuai rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2019-2028," kata Pelaksana Tugas Komisaris Utama PT PLN (Persero) Ilya Avianti, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Sabtu (30/11).

Ilya Avianti bersama Direktur Bisnis PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara, Supangkat Iwan, dan pimpinan PLN di daerah telah meninjau lokasi rencana pembangunan PLTB tersebut dalam kunjungan kerja beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan itu, pihaknya juga melakukan audiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat terkait rencana pembangunan PLTB di Pulau Timor tersebut.

Dia mengatakan, pembangunan PLTB tersebut direncanakan berkapasitas 20 mega watt (MW) dengan sumber dana dari pihak Independent Power Producer (IPP).

Baca juga: 150 rumah di Belu nikmati listrik dari PLTA
Baca juga: Pelajar Kupang antusias berkunjung ke kapal listrik Karpowership


Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap yakni pada 2022 dengan kapasitas sebesar 10 MW dan 2023 sebesar 10 MW.

Menurut Avianti, pembangunan PLTB Timor bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sistem dan bauran energi yang bersumber dari energi baru terbarukan untuk kelistrikan pada Sistem Timor.

Selain itu, lanjut dia, juga mereduksi penggunaan bahan bakar minyak yang ada di Sistem Timor dan mengurangi susutnya energi pada jaringan transmisi karena pada saat ini kebanyakan pusat-pusat pembangkit berada di bagian barat.

Dia berharap, PLTB tersebut akan memberikan manfaat kepada performa kapasitas sistem kelistrikan Pulau Timor sekaligus memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif bagi daerah setempat.

"Karena itu kami juga mohon dukungan dari Pemerintah Timor Tengah Selatan maupun Provinsi NTT agar rencana pembangunan ini bisa terealisasi dengan lancar untuk kemajuan daerah," katanya.

Baca juga: Kapasitas listrik tenaga surya di NTT sudah mencapai 7,43 MW
Baca juga: Pasokan listrik di NTT aman untuk investasi