DKP NTT ajak warga pesisir jaga ekosistem laut

id dkp ntt

DKP NTT ajak warga pesisir jaga ekosistem laut

Kepala Cabang DKP NTT untuk wilayah Flores Timur, Lembata dan Sikka, Antonius Andy Amuntoda (kiri) bersama Zainal Arifin dari Misool Foundation, sedang menanam karang pada bangkai motor untuk dibenamkan di perairan laut. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Untuk menjaga ekosistem laut kita harus bahu membahu lintas sektor agar laut dapat dioptimalkan bagi kesejahteraan kita semua.
Kupang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengajak masyarakat, terutama masyarakat nelayan yang tinggal di pesisir wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu untuk bersama menjaga ekosistem laut.

"Untuk menjaga ekosistem laut, kita tidak bisa bekerja sendiri sendiri, kita harus bahu membahu dan bekerjasama lintas sektor agar laut dapat dioptimalkan bagi kesejahteraan kita semua," kata Kepala Cabang DKP Provinsi NTT, wilayah kerja Kabupaten Lembata, Flores Timur dan Sikka, Antonius Andy Amuntoda, Senin (2/12).

Dia mengemukakan hal itu, pada kegiatan penanaman karang pada media cor beton di Desa Birawan, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur.

Kegiatan penanaman karang ini dilakukan bersama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Desa Birawan.

Media cor beton ini sedikit unik yakni berupa sepeda motor yang rusak kemudian ditanami karang lalu dibenamkan di perairan laut sekitar Desa Birawan

Desa Birawan merupakan satu-satunya desa di NTT yang telah menetapkan Peraturan Desa (Perdes) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pesisir dan Laut pada 4 Desember 2017.

Baca juga: DKP NTT bentuk Pokmaswas lindungi hiu
Baca juga: DKP NTT investigasi kerusakan terumbu karang akibat kapal karam
 
Karang yang sudah ditanam pada bangkai motor siap dibenamkan di perairan laut sekitar Desa Birawan, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur. (ANTARA/Bernadus Tokan)


Kegiatan penanaman karang tersebut difasilitasi oleh Zainal Arifin dari Misool Foundation, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Raja Ampat, Papua, yang fokus menjaga pari manta di perairan Flores Timur.

Andy Amuntoda berharap, ke depan media tersebut selain melengkapi keanekaragaman karang di lokasi teresbut, juga bisa sebagai lokasi spot foto bawah air, disamping untuk wisata menyelam dan berselancar.

Luas areal yang dikapling sebagai spot wisata bawah air sepanjang 200 meter dan lebar 75 meter, dan telah dipasang pelampung tanda sehingga nelayan atau siapa pun dilarang untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan, dan labuh jangkar di daerah tersebut sehingga terumbu karangnya tetap aman terjaga.

Baca juga: DKP NTT gelar operasi pengawasan perairan
Baca juga: Pokmaswas diminta serius awasi perairan NTT