Program "Bola Masuk Desa" di Perbatasan

id Bola

Program "Bola Masuk Desa" di Perbatasan

Program Bola Masuk Desa di wilayah Perbatasan RI-Timor Leste untuk mendukung hak bermain anak. (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

Program "Bola Masuk Desa" tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung hak bermain dan belajar bagi anak-anak di wilayah perbatasan
Atambua (Antara NTT) - Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur Atambua di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur mengelar program "Bola Masuk Desa" di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

Direktur SSB Bintang Timur Atambua Jhon Leki, Sabtu, mengatakan program "Bola Masuk Desa" tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung hak bermain dan belajar bagi anak-anak di wilayah perbatasan.

"Sejauh ini hak anak untuk bermain dan belajar hanya ada di wilayah perkotaan sedangkan untuk wilayah pedesaan tidak pernah, sehingga kita buat program ini," katanya kepada wartawan di Desa Jenilu.

Seperti disaksikan Antara, pelaksaan program tersebut dimulai dengan "coaching clinic" yang dilakukan oleh Esteban Busto pemain berkewarganegaraan Argentina, serta Bert Pentury pelatih berkewarganegaraan Belanda keturunan Ambon Indonesia serta dibantu oleh pelatih-pelatih dari SSB Bintang Timur Atambua.

Coaching Clinic tidak hanya diberikan kepada sejumlah pelajar SD-SMP yang berjenis kelamin pria tetapi juga kepada sejumlah pelajar yang berjenis kelamin wanita.

Program tersebut, menurutnya, akan terus berkelanjutan tidak hanya di satu desa ini saja, tetapi juga akan dilakukan di desa lainnya di NTT dalam rangka memberikan kesempatan bermain dan belajar serta mencari bakat-bakat alami dari anak-anak di pedesaan.

"Program ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan tidak hanya setahun sekali dua kali, tetapi satu semester akan terus dilakukan," tambahnya.

Pendiri SSB Bintang Timur Atambua Fary Djemi Francis mengatakan, melalui program "Bola Masuk Desa" diharapkan banyak talenta-talenta muda dari desa-desa bisa bermunculan.

"Banyak pemain dunia seperti Christian Ronaldo, Leoni Messi serta Neymar dan pemain-pemain lainnya muncul dan terkenal karena berasal dari desa-desa," tuturnya.

Oleh karena itu Fary yang juga Ketua Komisi V DPR RI sendiri mengaku telah memprogramkan "Bola Masuk Desa" tersebut akan dilakukan setiap tahun.

"Dengan semakin banyak anak yang bisa direkrut oleh SSB Atambua, saya optimistis kelak bisa memberikan kontribusi bagi NTT dan juga di tingkat nasional," demikian Fary Djemi Francis.