Pemda NTT gagal dapat pinjaman Rp1 triliun dari RRC

id pinjaman dana ke china

Pemda NTT gagal dapat pinjaman Rp1 triliun dari RRC

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) NTT, Lucky Frederich Koli. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Pemerintah NTT gagal mendapatkan bantuan dana Rp1 trilun dari Pemerintah RRC untuk pembangunan ruas jalan provinsi di berbagai daerah di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) gagal mendapatkan bantuan dana Rp1 trilun dari Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) untuk pembangunan ruas jalan provinsi di berbagai daerah di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) NTT, Lucky Frederich Koli mengatakan hal itu ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Kamis (5/12).

Lucky Frederich Koli mengatakan hal itu terkait rencana kerjasama Pemerintah NTT dengan pihak RRC atau Tiongkok untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan provinsi di wilayah NTT.

"Dana pinjaman Rp1 triliun tidak bisa direalisasikan oleh pemerintah Tiongkok atau RRC sehingga Pemerintahan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengalihkan rencana pinjaman dana ke Bank NTT," tegasnya.

Lucky mengaku tidak mengetahui secara persis mengapa pemerintah RRC batal memberikan pinjaman dana Rp1 triliun kepada pemerintahan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca juga: Tahun 2020, jalan lingkar Pulau Semau dibangun dengan dana pinjaman

"Mungkin ada pertimbangan bisnis dari mereka sehingga tidak bisa memberikan pinjaman dana Rp1 triliun itu," katanya dan menegaskan dana pinjaman dari RRC itu akan dikembalikan dengan menggunakan dana dari APBD NTT.

Namun, Lucky Frederich Koli tidak menjelaskan secara detail tahapan pengembalian serta jumlah APBD NTT yang harus diberikan kepada pemerintah RRC pada setiap bulannya.

Pemerintah NTT, kata Lucky, akhirnya membanting stir dan mengajukan pinjaman dana sebesar Rp900 miliar kepada Bank NTT setelah tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah RRC atau Tiongkok guna membiayai pembangunan jalan provinsi di NTT.

Ia optimistis upaya pemerintah NTT mendapatkan dana pinjaman dana Bank NTT akan didukung Menteri Dalam Negeri, setelah pemerintah NTT melakukan asistensi anggaran APBD I NTT TA 2020.

"Kementerian Dalam Negeri pasti akan memberikan persetujuan karena anggaran itu dimanfaatkan untuk kepentingan publik. Proses asisten anggaran dari NTT sedang dilakukan di Jakarta," katanya menegaskan.

Baca juga: Proyek trans Bokong-Lelogama bermasalah
Baca juga: Infrastruktur jalan di utara Pulau Flores dibenahi