BPBD NTT dorong kepala daerah tanam sukun dan aren

id penanaman pohon

BPBD NTT dorong kepala daerah tanam sukun dan aren

Pohon sukun (Artocarpus altilis) ini merupakan tanaman yang tahan di musim kemarau dan akarnya mampu mengikat air tanah. ANTARA/HO-www.wikipedia.org

BPBD NTT akan terus mendorong para kepala daerah di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini untuk memperbanyak penanaman pohon sukun dan aren sebagai mitigasi bencana ketika terjadi kekeringan.
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur akan terus mendorong para kepala daerah di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini untuk memperbanyak penanaman pohon sukun dan aren sebagai mitigasi bencana ketika terjadi kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD NTT Thomas Bangke ketika ditemui Antara di Kupang, Rabu (11/12), mengatakan, penanaman pohon sukun dan aren merupakan salah satu mitigasi jangka menengah dan panjang dalam penanggulangan masalah kekeringan.

"Dua jenis tanaman itu memiliki manfaat yang besar dalam menjaga lingkungan serta menyimpan cadangan air yang cukup banyak sehingga krisis air bersih yang sering melanda NTT tidak lagi terjadi," kata Thomas Bangke.

Ia mengatakan, penanaman pohon sukun dan aren sebagai langkah untuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air bersih.

"BPBD merekomendasikan dua jenis pohon itu untuk penanggulangan kekeringan karena akar pohon sukun dan aren memiliki keunggulan mampu mengikat air, sehingga ketersediaan air bawah tanah tetap mencukupi ketika musim kemarau," tegasnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kiri) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua dari kiri) usai melakukan penanaman pohon Makadamia di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (5/11/2019). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Dia mengatakan, kekeringan yang melanda hampir semua wilayah di NTT pada tahun ini, telah menyebabkan krisis air bersih dimana-mana.

Untuk mengatasi kekeringan perlu dilakukan mitigasi fungsional melalui penanaman dan pemeliharaan tanaman hingga menjadi hutan dengan menanam pohon sukun dan aren.

"Apabila dua jenis pohon itu ditanam di lokasi sumber-sumber air maka tidak mengalami kekurangan air ketika musim kemarau tiba," demikian Thomas Bangke.

BPBD NTT, menurut Thomas Bangke, telah menyampaikan gagasan itu kepada para bupati/wali kota untuk menanam dua jenis pohon itu dalam mengatasi kekeringan.

Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Sumba Timur, telah melakukan penanaman pohon sukun dan aren di semua sumber air di daerah itu guna mencegah terjadinya kekurangan air bersih saat dilanda musim kemarau.

Dikatakannya, ada empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang dilanda kekeringan ekstrem pada 2019 yaitu Kabupaten Belu, Kota Kupang, Lembata dan Flores Timur.

"Kami berharap empat kabupaten ini mulai menanam pohon sukun dan aren untuk menjaga ketersediaan air sehingga krisis air bersih pada musim kemarau tidak terjadi," kata Thomas Bangke.
Pohon Sukun (ANTARA FOTO/HO-Ist)