KM Sinpo 16 yang tenggelam di Lewoleba bukan kapal tol laut

id Kapal tenggelam di Lembata

KM Sinpo 16 yang tenggelam di Lewoleba bukan kapal tol laut

Bangkai kapal KM Sinpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (10/12/2019). (ANTARA FOTO/HO-KP3 Laut Lembata).

"Kapal KM Sinpo 16 bukan merupakan Tol Laut namun murni kapal komersial milik PT Mandala Sejahtera Abadi," kata Kapten Wisnu Handoko,
Kupang (ANTARA) - Kementerian Perhubungan menegaskan KM Sinpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (10/12) sore, merupakan kapal komersial bukan kapal Tol Laut.

"Kapal KM Sinpo 16 bukan merupakan Tol Laut namun murni kapal komersial milik PT Mandala Sejahtera Abadi," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Kapten Wisnu Handoko, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Rabu (11/12).

Dia mengatakan hal tersebut untuk menjawab sekaligus mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa kapal yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba pada Selasa (10/12) sore merupakan kapal Tol Laut.

Wisnu menegaskan KM Sinpo 16 adalah kapal komersial yang selama ini melayani konektivitas antarwilayah di Tanah Air. "Memang dulunya KM Sinpo 16 pernah menjadi kapal perintis cadangan, namun saat ini kapal tersebut adalah murni kapal komersial," katanya.

Baca juga: Kapal tol laut tenggelam di Pelabuahn Lewoleba, NTT
Baca juga: 34.000 zak semen lenyap bersama tenggelamnya KM Sinpo 16


Dia menjelaskan, KM Sinpo 16 yang bermuatan semen tenggelam ketika sedang melakukan bongkar cargo dengan crane kapal di Pelabuhan Lewoleba.

Kapal tersebut tenggelam akibat ditabrak KM Maju 88 pada lambung kapal bagian depan sehingga air dengan cepat masuk ke dalam kapal yang mengakibatkan kapal miring ke kiri dan tenggelam.

Adapun pada saat kejadian, KM Sinpo 16 membawa muatan sebanyak 42.500 sak semen atau 1.700 ton. Muatan yang telah dibongkar sebanyak 3.325 sak, sementara sisa muatan yang masih ada di kapal berjumlah 39.175 sak, atau 1.567 ton.

Dalam musibah tabrakan kapal ini tidak ada korban jiwa, namun 1.567 ton semen yang belum dibongkar itu akhirnya lenyap bersama tenggelamnya kapal di bibir pelabuhan Lewoleba itu.

Baca juga: Tenggelamnya KM Sinpo 16 masih dalam penyelidikan
Baca juga: Bangkai KM Sinpo 16 segera dievakuasi dari Pelabuhan Lewoleba