PAD Manggarai Barat dari sektor pariwisata ditargetkan Rp30 miliar

id Labuan Bajo

PAD Manggarai Barat dari sektor pariwisata ditargetkan Rp30 miliar

Seekor Komodo (Varanus Komodoensis) tengah berjalan di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, (01/12/2018). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha).

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, NTT menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada 2020 sebesar RpRp30 miliar.
Kupang (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores bagian barat, Nusa Tenggara Timur menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada 2020 sebesar RpRp30 miliar.

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Agustinus Rinus dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (12/12) mengatakan target itu diberikan karena pada 2019 capaian target PAD kabupaten itu khusus untuk sektor pariwisata tercapai 100 persen.

"Pada tahun ini capaian target PAD untuk sektor pariwisata mencapai Rp16 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 100 persen, karena pada 2018 target yang diberikan hanyalah Rp8 miliar saja," ujar dia.

Ia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir PAD sektor pariwisata selalu mengalami kenaikan, hal ini karena dampak positif dari kunjungan sejumlah wisatawan ke daerah itu.

Rinus optimis bahwa target Rp30 miliar itu dapat tercapai karena pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat semakin dikenal oleh wisatawan, baik domestik dan mancanegara.

Baca juga: Artikel - Benarkah sumbangsih sektor pariwisata terhadap PAD Mabar masih kecil?
Pemandangan di Pulau Padar, Labuhan Bajo, yang menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Barat. (ANTARA FOTO/Satyagraha)
Selain itu juga, pengembangan sektor pariwisata di kota Labuan Bajo, Manggarai Barat mengedepankan konsep pariwisata yang berbasis wisata alam dan budaya.

Apalagi Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Labuan Bajo beberapa waktu lalu juga tidak tanggung-tanggung meminta pembenahan kota yang terletak di ujung barat pulau Flores itu demi mencapai pariwisata kelas premium.

Terkait dengan bantuan anggaran dari Pemda untuk sektor pariwisata pada 2020, ia mengatakan bahwa akan ada bantuan dana sebesar Rp14 miliar untuk pembenahan kawasan wisata.

"Nantinya juga untuk APBD tahun 2020 juga ada alokasi khusus untuk dinas pariwisata Mabar, nanti anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan fisik dan peningkatan sumber daya manusia di daerah ini," ujar dia.

Ia mengatakan bahwa dana alokasi khusus lebih kepada pembangunan fisik seperti penataan destinasi di luar TNK, penataan bukit eltari, pembangunan dermaga wisata Seraya Maranu dan penataan destinasi Manggrove di Rangko.

Sedangkan non fisiknya seperti pelatihan sumber daya manusia, pengembangan ekonomi kreatif seperti kuliner, industri rumah tangga, tenunan, kria dan fesyen.

Sementara untuk dana alokasi umum akan diperuntukkan bagi kegiatan festival seperti Festival Komodo di Labuan Bajo, Cunca Wulang di Desa Cunca Wulang dan Festival balap perahu motor di desa Seraya Maranu, eksplorasi wisata desa, promosi pariwisata di Jakarta dan Bali.

Baca juga: Villa Nekamese diharapkan hasilkan generasi muda paham pariwisata
Baca juga: Pemerintah dorong pembentukan desa wisata unggulan di Manggarai Barat
Mantan Menteri Pariwisata Arif Yahya (kedua kiri) saat meninjau salah satu objek wisata di Labuan Bajo, NTT. (ANTARA FOTO/HO-Dokumentasi Kemenpar)