Benarkan inflasi di NTT hanya berada pada kisaran dua persen?

id Inflasi akhir tahun

Benarkan inflasi di NTT hanya berada pada kisaran dua persen?

Kepala perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja saat memberikan sambutan dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2019 dengan tema "Sinergi, Transformasi, Inovasi menuju Indonesia Maju" di Kantor BI Perwakilan NTT di Kupang, Selasa (17/12/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

"Kami prediksi inflasi hingga akhir tahun 2019 di NTT ini akan berada pada kisaran dua persen, di bawah kisaran sasaran inflasi nasional yang berada pada 3,5 persen," kata I Nyoman Ariawan Atmaja..
Kupang (ANTARA) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur memprediksi inflasi di provinsi berbasis kepulauan itu akan berada pada kisaran dua persen hingga akhir 2019.

"Kami prediksi inflasi hingga akhir tahun 2019 di NTT ini akan berada pada kisaran dua persen, di bawah kisaran sasaran inflasi nasional yang berada pada 3,5 persen," kata Kepala perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja di Kupang, Selasa (17/12).

Optimisme itu disampaikannya di hadapan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi serta sejumlah Forkompimda dan sejumlah kepala Bank di NTT pada pertemuan tahunan Bank Indonesia 2019 dengan tema "Sinergi, Transformasi, Inovasi menuju Indonesia Maju" di Kantor BI Perwakilan NTT.

Menurut dia, inflasi NTT akhir tahun berada pada kisaran dua persen itu karena selama 2019 yakni dari Januari hingga November inflasi tetap terjaga.

Hingga  November inflasi NTT berada pada 1,70 persen year on year (yoy). Inflasi itu tercatat lebih rendah dibandingkan dengan nasional yang berada pada 3 persen yoy.

Baca juga: Inflasi triwulan III di NTT berkisar 2,9-3,5 persen
Baca juga: Transportasi penyumbang inflasi terbesar di NTT sepanjang Mei 2019


"Selama 2019 infasi kita masih sangat rendah karena upaya dan kerja semua khususnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah baik provinsi dan kabupaten kota," ujar dia.

Selain itu ia juga memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak seperti Satgas Pangan, yang terus bekerja sama dan berkoordinasi erat sepanjang 2019 dalam mengimplementasikan roadmap pengendalian inflasi TPID Provinsi NTT dengan tagline "4K" yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Keberhasilan semua pihak itulah ujar dia NTT mendapatkan apresiasi dari TPID pusat antara lain NTT sebagai TPID terbaik kedua dengan kinerjanya, kemudian Kota Kupang sebagai TPID berkinerja baik serta Kabupaten Sumba Timur sebagai kabupaten berprestasi untuk wilayah Nusa Tenggara Maluku dan Papua.

Untuk wilayah NTT sendiri ujar dia dari tahun ke tahun penyumbang inflasi bagi provinsi berbasis kepulauan itu tidak pernah berubah yakni angkutan udara dan bahan makanan.

Ia menyebutkan harga tiket pesawat yang tinggi menjadi salah satu hal yang terus berusaha diatasi sehingga faktor pendorong inflasi itu tidak terjadi lagi.

Dari sisi makanan ujar dia, telur ayam dan ayam yang selama ini terus diimpor dari daerah lain ke NTT karena memang belum ada pabrik untuk kedua kebutuhan pokok itu.

Baca juga: Mahalnya tiket pesawat picu inflasi di NTT
Baca juga: Kenaikan tarif pendidikan memicu terjadinya inflasi di NTT