Mungkinkah DKP NTT bisa cegah terjadinya pencemaran di Lewoleba?

id Tol laut

Mungkinkah DKP NTT bisa cegah terjadinya pencemaran di Lewoleba?

Bangkai KM Sinpo 16 yang belum dievakuasi di sekitar Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, setelah tenggelam pada Selasa (10/12/2019). (ANTARA FOTO/HO-Andi Amutonda)

"Upaya pencegahan pencemaran laut ini kami lakukan melalui koordinasi bersama-sama dengan pihak Syahbandar Lewoleba," kata Andi Amuntoda.
Kupang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur berupaya melakukan pencegahan terjadinya pencemaran di laut akibat peristiwa tenggelamnya KM Sinpo 16 di sekitar Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata pada Selasa (10/12/2019).

"Upaya pencegahan pencemaran laut ini kami lakukan melalui koordinasi bersama-sama dengan pihak Syahbandar Lewoleba," kata Kepala Kantor Cabang DKP Provinsi NTT Wilayah Lembata, Flores Timur, Sikka Andi Amuntoda, saat dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (18/12).

Dia menjelaskan, pihak Syahbandar setempat telah melakukan upaya penyelaman untuk menutup semua lubang-lubang tangki bahan bakar agar tidak mencemari laut.

Selain itu, kata dia, pihak Syahbandar juga sudah bersurat ke Pertamina setempat untuk meminta dukungan peralatan pompa oli untuk mengurangi dampak tumpahan bahan bakar.
KM Sinpo 16 akhirnya tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (10/12/2019) sore setelah ditabrak KM Maju yang hendak merapat di pelabuhan tersebut. (ANTARA FOTO/HO-Ist).
Andi mengatakan, upaya koordinasi ini penting dilakukan sebagai langkah antisipasi dini agar tidak terjadi pencemaran laut di wilayah perairan setempat.

Menurut dia, kalau sampai terjadi pencemaran maka tentunya akan menimbulkan dampak yang sangat fatal dan merugikan nelayan dan pembudidaya di daerah setempat, karena di Teluk Lewoleba ini ada usaha budidaya rumput laut dan mutiara, sehingga kalau laut tercemar maka semua budiaya akan mati dan menimbulkan masalah baru lagi.

Adapun kapal cargo KM Sinpo 16 mengalami kecelakan dan tenggelam di sekitar Pelabuhan Lewoleba, Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata pada Selasa (10/12) sore.

Kapal komersial milik PT Mandala Sejahtera Abadi itu tenggelam akibat ditabrak kapal KM Maju 88 pada lambung kapal bagian depan sehingga air dengan cepat masuk ke dalam kapal yang mengakibatkan kapal miring ke kiri dan tenggelam.

Kapal tersebut membawa muatan sebanyak 42.500 sak semen atau 1.700 ton. Saat kejadian, muatan semen yang telah dibongkar sebanyak 3.325 sak, sementara sisanya yang masih berada dalam kapal berjumlah 39.175 sak, atau 1.567 ton.
KM Sinpo16 yang tenggelam di kolam labuh Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (10/12/2019) sore. (ANTARA FOTO/HO-KP3 Laut Lewoleba)