DPR-RI dorong pengembangan wisata kesehatan di Labuan Bajo

id Wisata kesehatan

DPR-RI dorong pengembangan wisata kesehatan di Labuan Bajo

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena (kedua kanan) saat mencoba peralatan medis hyperbaric oxigen chamber yang dimiliki Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. (ANTARA FOTO/HO-RS Siloam)

“Labuan Bajo punya keunggulan yang jauh lebih hebat dari aspek destinasi dengan wisata komodonya sehingga peluang pengembangan wisata kesehatan jauh lebih terbuka,” kata Laka Lena..

Kupang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mendorong pengembangan wisata kesehatan di Labuan Bajo yang terkenal memiliki destinasi wisata unggulan berupa binatang purba Komodo (varanus komodoensis) itu.

“Labuan Bajo punya keunggulan yang jauh lebih hebat dari aspek destinasi dengan wisata komodonya sehingga peluang pengembangan wisata kesehatan jauh lebih terbuka,” kata Laka Lena yang masih merangkap sebagai Ketua DPD Golkar Nusa Tenggara Timur itu kepada Antara di Kupang, Jumat (27/12).

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengatakakan telah berkunjung dan memantau langsung kondisi fasilitas kesehatan pada sejumlah rumah sakit di Labuan Bajo di antaranya RSUD Komodo dan RS Siloam Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

Dia mengapresiasi pihak pengelola kedua rumah sakit tersebut yang menurutnya dengan sadar telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi perkembangan parwisata Labuan Bajo yang kian meningkat.

Menurut Melkiades, kedua rumah sakit tersebut memiliki sarana dan tenaga medis yang semakin memadai sehingga saat ini bisa melayani pasien dari bebagai daerah termasuk mancanegara yang berkunjung ke Labuan Bajo.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (ketiga kiri) berbincang dengan pasien didampingi Direktur RSUD Provinsi NTB L. Hamzi Fikri (keempat kiri) di ruang bermain Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB di Mataram, Kamis (5/12/2019). Menkes mengunjungi RSUD NTB guna mengecek serta memastikan kesiapan fasilitas-fasilitas kesehatan rumah sakit yang dekat dengan tempat wisata atau untuk fasilitas "medical traveling" dan fasilitas kesehatan bagi wisatawan yang datang untuk berobat. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/pras).

“Kebutuhan alat dan tenaga medis untuk cakupan jenis penyakit dan perawatan juga pada domain preventif-promotif yang mana untuk tujuan pariwisata tentu masih diperlukan,” katanya.

Dia mencontohkan seperti, tenaga dokter spesialis se-daratan Pulau Flores yang hanya ada RS Siloam yaitu dokter mata dan dokter radiologi.

Selain itu, lanjut dia, RS Siloam juga telah mengadakan alat hyperbaric oxigen chamber yang berguna bagi pasien yang umumnya dari kalangan wisatawan yang mengalami dekompresi saat menyelam di laut.

“Dengan dukungan alat bebentuk kapsul ini maka pasien tidak mengalami kejadian fatal atau harus dirujuk ke Denpasar seperti sebelumnya. Alat ini juga membantu terapi pernapasan untuk berbagai keluhan penyakit,” katanya.

Dengan potensi yang ada, wakil rakyat dari daerah pemilihan NTT itu mengharapkan kerja sama berbagai pihak secara sinergis untuk mewujudkan wisata kesehatan di Labuan Bajo.

Labuan Bajo, kata dia, bisa belajar dari Penang, Malaysia yang daerahnya bertumbuh pesat karena memadukan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan wisata.

“Labuan Bajo punya potensi wisata jauh lebih besar sehingga tinggal pembenahan kualitas layanan kesehatan maka akan melebihi Penang dan kota sejenis lainnya,” katanya.