Fasilitas Puskesmas Lansia

id Puskesmas Lansia

Oleh Yohanes Adrianus

Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kota Kupang memperkuat fasilitas dan layanan bagi warga lanjut usia di puskesmas agar bisa menjadikan hidup mereka lebih memiliki harapan.

"Kita sudah mulai secara berangsur lakukan tambahan peralatan dan perlengkapan pendukung untuk memperkuat pelayanan lansia di puskesmas seperti timbangan dan lainnya. Termasuk juga dilakukan pemeriksaan gratis untuk sejumlah penyakit degenaratif termasuk diabetes melitus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ari Wijana di Kupang, Selasa (15/11).

Dia menjelaskan kebijakan itu sebagai bagian dari bentuk perhatian pemerintah terhadap masa depan warga yang secara usia terus bertambah menuju usia lanjut untuk tetap hidup dalam harapan yang positif.

Pandangan banyak kalangan bahwa usia tua hanya identik dengan tidur-tiduran dan malas-malasan di rumah, harus secara perlahan dihapus demi sebuah perubahan untuk menjadikan hidup para lansia lebih produktif.

Pemeriksaan kesehatan khusus sejumlah penyakit degeneratif, seperti jantung dan diabates melitus harus terus dilakukan secara rutin di setiap puskesmas untuk memberikan kepastian akan kondisi kesehatan para lansia.

Dengan mengetahui kadar kesehatannya, maka seorang warga lansia akan tetap menjaga kebugarannya untuk sebuah perjalanan hidup yang lebih panjang dan tentu akan berguna bagi keluarga dan masyarakat.

Khusus untuk diabetes, kata dr Ari, Pemerintah Kota Kupang memanfaatkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang dibantu anggaran Rp11 miliar.

"Jadi bagi warga yang teridentifikasi menderita diabetes dan sejumlah penyakit kronis lainnya dalam pemeriksaan di puskesmas, akan dirujuk dan diberi pengobatan ke rumah sakit secara gratis dengan dana itu. Jika tidak miliki BPJS, maka akan dipakai jaminan kesehatan daerah (Jamkesda)," katanya.

Selain puskesmas lansia, Pemerintah Kota Kupang juga mengembangkan kegiatan lansia di pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk lansia yang ada di 51 kelurahan di enam kecamatan wilayah Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

Wadah posyandu, katanya, akan dimanfaatkan sebagai tempat para lansia berkumpul dan melakukan pemeriksaan kesehatan umum gratis, seperti tensi darah, timbang badan, dan beberapa kegiatan lainnya.

"Posyandu juga bisa dipakai para lansia untuk saling curhat. Daripada pusing pikir masalah sendiri di hari tua," katanya.

Mantan Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang itu menyebut sasaran posyandu lansia yaitu prausia lanjut (prasenilis) 45-59 tahun dan usia lanjut 60-69 tahun.

Masih juga ada kategori usia lanjut risiko tinggi yang berada pada usia lebih dari 70 tahun, serta usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

Warga dengan usia itulah yang menjadi sasaran program penanganan lansia baik yang diintervensi di puskesmas lansia maupun di posyandu lansia.

Pemerintah berharap kerja sama keluarga dari orang tua lansia, untuk bisa mengajak dan melibatkan para lansia di rumah tangganya untuk kepentingan keterlibatan dalam segala program lansia itu.