Hati-hati terhadap cuaca ekstrem

id Cuaca ekstrem

Hati-hati terhadap cuaca ekstrem

Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

"Warga ibu kota Nusa Tenggara Timur harus lebih waspada terhadap dampak terjadinya cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan yang berpotensi melanda daerah ini," demikian seruan Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore.
Kupang (ANTARA) - Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore mengingatkan masyarakatnya untuk waspada terhadap peningkatan cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan berupa curah hujan dengan intensitas lebat serta angin kencang.

"Warga ibu kota Nusa Tenggara Timur harus lebih waspada terhadap dampak terjadinya cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan yang berpotensi melanda daerah ini," demikian seruan Wali Kota Kupang yang disampaikan Jumat (3/1).

Menurut Riwu Kore, berdasarkan hasil pemantauan BMKG terdapat indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia yang dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal.

Aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia menyebabkan terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah.

Selain itu suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan.

Hal ini didukung pula dengan adanya fenomena gelombang atmosfer yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
Para nelayan saat menghadapi cuaca ekstrem ketika melaut, Jumat (3/1/2020). (ANTARA FOTO/HO-Istimewa)
Ia mengemukakan, berdasarkan kondisi itu sehingga BMKG memprakirakan hingga 7 Januari 2020 terjadi potensi cuaca ekstrem berupa curah hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang di NTT termasuk Kota Kupang.

Menyikapi hal itu Jefrison Riwu Kore meminta masyarakat kota untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak terjadinya cuaca ekstrem berupa curah hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang yang akan terjadi pada 2020 ini.

Wali Kota Kupang juga menginstruksikan semua intansi terkait seperti BPBD, RSUD SK.Lerik, Dinas Pemadaman Kebakaran, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Satpol PP serta Dinas Perhubungan untuk selalu siaga dan membentuk posko siaga tangap darurat bencana untuk bersiaga penuh 1 X 24 jam.

Selain itu, Jefrison Riwu Kore juga meminta instansi terkait memastikan agar bantuan tanggap darurat bencana telah dipersiapkan secara baik dan memadai.

Ia juga menginstruksikan kepada pemerintah kecamatan, lurah serta para ketua LPM, RW, RT agar melaksanakan kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan bersama warga terutama membersihkan drainase dan selokan sehingga tidak tersumbat yang menyebabkan terjadinya genangan air atau banjir.
 Cuaca ekstrem (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)