Polisi selamatkan bayi 9 bulan yang tercebur ke laut

id Polisi selamatkan bayi

Polisi selamatkan bayi 9 bulan yang tercebur ke laut

Personel polisi di Kepolisian Sektor Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Brigpol Alfred Nikodemus Dimu (tengah) menggendong bayi berumur 9 bulan yang diselamatkan setelah tercebur di Pelabuhan Biu, Kecamatan Sabu Timur pada Sabtu (4/1/2019). (ANTARA FOTO/HO-Humas Polda NTT)

"Peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu (4/1) sekitar Pukul 18.00 WITA di Pelabuhan Biu, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua," kata Kombes Pol Johannes Bangun..
Kupang (ANTARA) - Seorang personel polisi di Kepolisian Sektor Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Brigpol Alfred Nikodemus Dimu berhasil menyelamatkan seorang bayi berumur 9 bulan yang tercebur ke laut di sekitar Pelabuhan Biu, Kecamatan Sabu Timur.

"Peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu (4/1) sekitar Pukul 18.00 WITA di Pelabuhan Biu, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua," kata Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Johannes Bangun di Kupang, Minggu (5/1).

Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika sebuah kapal cepat KM Cantika 77 yang terpaksa bersandar di Pelabuhan Biu karena cuaca buruk yang terjadi di sekitar Pelabuhan Seba, Kecamatan Sabu Barat, yang merupakan tujuan berlabuh kapal.

Di antara para penumpang yang turun, terdapat bayi berusia 9 bulan bernama Chalinda Tansantrisna yang sedang digendong ibunya Angel Selan. Namun, tiba-tiba bayi tersebut terlepas dan tercebur ke laut.

Dia menjelaskan, ayah korban, Kevin Tansatrisna yang melihat kejadian itu langsung melompat ke laut untuk menolong anaknya, namun mengalami kesulitan akibat kondisi gelombang dan arus laut yang cukup kencang.

Baca juga: Rp3,4 miliar uang negara berhasil diselamatkan Polda NTT selama 2019

"Secara spontan, personel kami Brigpol Alfred Nikodemus Dimu juga langsung melompat untuk menolong ayah dan bayi tersebut hingga akhirnya berhasil diselamatkan," katanya.

Bayi tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Bolou untuk mendapat perawatan medis hingga dinyatakan sudah dalam keadaan aman dan sehat.

Namun, dokter menyarankan apabila dalam beberapa hari ke depan, jika bayi mengalami batuk atau pilek maka segera dibawa ke rumah sakit untuk memastikan bahwa air laut tidak masuk ke paru-parunya.

Atas peristiwa itu, pihaknya menyarankan agar pengelola kapal cepat Cantika 77 mengorganisir kedatangan dan keberangkatan penumpang secara baik dengan dilengkapi peralatan keselamatan yang memadai.

Johannes menambahkan, selain itu pihak Syahbandar di Sabu Raijua juga agar memperhatikan kelengkapan dermaga seperti lampu dan tangga darat untuk kepentingan penumpang.

"Jatuhnya bayi menjadi perhatian banyak pihak karena sangat disayangkan apalagi dalam situasi cuaca buruk seperti ini, karena itu pihak terkait harus mengantisipasi agar tidak ada lagi kejadian serupa," katanya.*

Baca juga: Brimob Polda NTT siaga terhadap bencana alam