Belasan truk tertahan di Bolok akibat pembatalan pelayaran

id asdp antrean kendaraan

Belasan truk tertahan di Bolok akibat pembatalan pelayaran

Sejumlah truk pengangkut bahan kebutuhan pokok antre di pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang. ASDP menghentikan penyeberangan ke semua lintasan sejak Minggu, (5/1) akibat gelombang. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Tidak sampai puluhan. Truk yang ada di pelabuhan Bolok saat ini hanya sekitar 17 buah. Sebagian besar membawa bahan kebutuhan pokok tujuan Rote Ndao," kata Hermin Welkis..
Kupang (ANTARA) - Manager Usaha PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang, Hermin Welkis mengatakan, hanya ada belasan truk pengangkut kebutuhan bahan pokok yang masih tertahan di pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang, karena adanya pembatalan pelayaran.

"Tidak sampai puluhan. Truk yang ada di pelabuhan Bolok saat ini hanya sekitar 17 buah. Sebagian besar membawa bahan kebutuhan pokok tujuan Rote Ndao," kata Hermin Welkis di Pelabuhan Bolok Kupang, Selasa, terkait antrean kendaraan di pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang.

Menurut dia, truk-truk itu seharusnya sudah diberangkatkan pada Minggu, (5/1), tetapi karena cuaca di wilayah perairan laut tidak bersahabat, dan semua lintasan penyeberangan dibatalkan, maka truk-truk itu tidak bisa diangkut," katanya.

Ia mengatakan, sejak Minggu, (5/1), semua lintasan penyeberangan ditutup untuk sementara, karena gelombang di wilayah perairan laut berkisar 4-6 meter.

Kondisi ini disebabkan karena terdapat daerah tekanan rendah di Samudera Hindia barat Australia, sehingga menimbulkan peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 56 kilometer per jam.
Kapal motor penyeberangan Feri masih berlabuh di perairan laut Hansisi untuk menghindari gelombang. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Menurut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengikuti perkembangan cuaca di wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kalau hasil koordinasi terakhir dan cuaca sudah membaik, maka kami akan membuka penyeberangan mulai, Rabu, (8/1)," katanya.

Dia menambahkan, saat ini semua kapal motor penyeberangan, masih berada di pesisir Hansisi, Pulau Semua untuk berlindung. "Pelabuhan penyeberangan memang lagi tidak ada kapal, karena semua kapal berada di pantai Hansisi," katanya.