Ancaman penjara 15 tahun untuk tersangka pembunuh purnawirawan TNI

id pembunuhan tni

Ancaman penjara 15 tahun untuk tersangka pembunuh purnawirawan TNI

Kapolres Kupang AKBP Aldinan Manurang,(tengah) sedang menunjukkan barang bukti saat menjelaskan kepada wartawan kronologi kasus pembunuhan purnawirawan TNI AD di Kupang, Selasa (7/1/2020). (ANTARA/Ho-Polres Kupang)

"Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, dan tersangka juga sudah mengakui perbuatannya dan menyesalinya," kata Kapolres Kupang AKBP Aldinan Manurang..
Kupang (ANTARA) - Tersangka Joao da Costa alias Arjun (31) yang diuga melakukan pembunuhan terhadap seorang purnawirawan TNI AD, Pedro da Costa (60) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada malam pergantian tahun, diancam hukuman penjara selama 15 tahun.

"Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, dan tersangka juga sudah mengakui perbuatannya dan menyesalinya," kata Kapolres Kupang AKBP Aldinan Manurang kepada pers di Kupang, Selasa (7/1).

Sebelumnya diberitakan Pedro da Costa (60), mantan anggota TNI AD tewas dibunuh seorang tukang ojek di ruas jalan Bendungan Raknamo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT pada Selasa (1/1) sekitar pukul 00.10 WITA.

Kapolres menjelaskan bahwa kasus pembunuhan terhadap mantan anggota TNI AD asal Timor Leste itu berawal ketika dua orang pemuda berboncengan dengan sepeda motor.

Saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), keduanya langsung melakukan aksi dengan gas-gas sepeda motor sambil mengeluarkan kata-kata ancaman yang membuat Arjun tersinggung.

Baca juga: Ina tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan anak di Kupang

Pada saat itu, Arjun yang sedang meneguk minuman beralkohol bersama korban Pedro da Costa, merasa tersinggung dengan aksi kedua pemuda itu. Arjun kemudian mengambil parang dan mendatangi kedua pemuda itu dan memotong bagian depan sepeda motor yang ditumpangi;

Sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian, kata Iptu Simson Amalo, sempat menegur dan merampas parang yang digenggam tersangka.

Setelah parangnya diamankan, tersangka lari ke rumahnya untuk kembali mengambil parang. Dalam situasi yang gelap gulita itu, Arjun kemudian mengayunkan parang dan menebas Pedro da Costa, sahabatnya yang sedang meneguk minuman keras bersama sebelumnya.

Tebasan parang pelaku mengenai bagian belakang leher korban sebanyak dua kali hingga korban jatuh bersimbah darah di lokasi kejadian.

Kapolres mengatakan bahwa tersangka dikenakan pasal 338 subsider pasal 351 ayat 3 dan terancam 15 tahun penjara.

"Tersangka juga adalah keponakan dari korban. Menurut keterangan keluarga, saat kecil korban sering menggendong tersangka," kata dia lagi.

Baca juga: Dua aktor utama yang merancang rencana pembunuhan empat tokoh nasional