Penggunaan Pertamax selama Natal-Tahun Baru di NTT mencapai 86 persen

id BBM

Penggunaan Pertamax selama Natal-Tahun Baru di NTT mencapai 86 persen

Sejumlah pengendara sedang mengantre di salah satu SPBU di Kota Kupang, NTT saat liburan Natal dan Tahun Baru 2020, Selasa (24/12/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha).

Konsumsi Pertamax di NTT kali ini untuk Natal dan Tahun Baru mencapai 86 persen, " kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji..
Kupang (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mencatat kenaikan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama periode satuan tugas (satgas) Natal dan Tahun Baru 2020 mencapai 86 persen.

"Konsumsi Pertamax di NTT kali ini untuk Natal dan Tahun Baru mencapai 86 persen, " kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji kepada Antara di Kupang, Rabu (8/1).

Ia merincikan tercatat konsumsi Pertamax di NTT sebanyak 30 kiloliter (KL) /hari dari rata-rata harian 16 KL/hari. Konsumsi yang naik tersebut diyakini berasal dari meningkatnya masyarakat yang berlibur dan juga turis mancanegara yang berkunjung.

Rustam Aji menyatakan dengan adanya peningkatan tersebut membuktikan bahwa kesadaran masyarakat untuk menggunakan bahan bakar yang lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan sudah semakin baik.

"Tidak hanya itu, produk Gasoline lainnya seperti Pertalite juga mengalami kenaikan konsumsi hingga 11 persen dari rata-rata normal harian," tambah dia.

Baca juga: Warga Kota Kupang panik dengan kelangkaan BBM

Seperti yang diketahui, Pertamax merupakan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 92, dimana memiliki keunggulan dalam hal pembakaran mesin yang lebih optimal dan efisien, serta membersihkan dan melindungi mesin dari karat. Selain itu, pertamax memiliki emisi yang rendah sehingga dapat menjaga lingkungan sekitar.

“Hal ini sangat baik untuk masyarakat, karena NTT memiliki destinasi wisata favorit Pulau Komodo dan Labuan Bajo sehingga penting untuk terus menjaga kelestarian alam yang berada di wilayah tersebut”, tambah Rustam.

Khusus untuk kawasan wisata seperti Labuan Bajo sendiri, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi bahan bakar jenis gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax) sebesar 5.5 persen dari rata-rata normal harian.

“Peningkatannya sebanyak 40,6 KL/hari dari rata-rata normal harian 38,5 KL/hari," ujar Rustam dan menambahkan khusus BBM Pertamax, tercatat peningkatan yang signifikan, yakni 66,7 persen dari rata-rata normal harian atau sebanyak 3,1KL/hari dari rata-rata normal 1,8 KL/hari.

Di sisi lain, bahan bakar Pertalite juga mengalami peningkatan konsumsi sebesar 7 persen atau sebanyak 25,2 KL/hari dari rata-rata normal 23,6 KL/hari.

Baca juga: Kelangkaan BBM jelang Natal di Kota Kupang
Baca juga: Kelangkaan BBM di Kupang segera teratasi