NTT masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem

id Cuaca

NTT masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem

Agung Sudiono Abadi. (ANTARA/Bernadus Tokan)

"Kondisi ini terjadi akibat posisi matahari berada di Belahan Bumi Selatan (BBS) yang menyebabkan angin monsun barat, sehingga menyebabkan wilayah NTT sudah memasuki musim hujan," kata Agung Sudiono Abadi ..
Kupang (ANTARA) - Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang dan petir hingga 12 Januari 2020.

"Kondisi ini terjadi akibat posisi matahari berada di Belahan Bumi Selatan (BBS) yang menyebabkan angin monsun barat, sehingga menyebabkan wilayah NTT sudah memasuki musim hujan," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi di Kupang, Rabu (8/1).

Menurut dia, kondisi cuaca umumnya berawan-berpotensi hujan ringan hingga hujan deras yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Kondisi atmosfer secara umum yang terpantau saat ini menunjukkan suhu udara berkisar 25-35 derajat celsius, kelembaban udara berkisar antara 65-98 persen dan angin bertiup dari Barat Daya - Utara dengan kecepatan angin 15 - 30 km/jam.

Sementara tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya berkisar antara 1010 - 1014 hPa. Daerah pertumbuhan awan hujan akibat pertemuan dan belokan angin berada di wilayah NTT yang disebabkan adanya bibit siklon di bagian selatan dan tenggara NTT.

Sedangkan suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar antara 30.0 derajat celsius - 32.0 derajat celsius dengan anomali suhu muka laut di wilayah NTT berkisar antara +0.5 derajat celsius hingga +4.0 derajat celsius, katanya menjelaskan.
Gelombang tinggi masih terjadi di wilayah pantai NTT. (ANTARA/Sumarwoto)