Lintasan penyeberangan di NTT kembali normal

id asdp kupang

Lintasan penyeberangan di NTT kembali normal

Kapal feri milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). ANTARA/Bernadus Tokan/am.

"Dalam beberapa hari terakhir ini, kami melakukan sistem buka tutup penyeberangan pada lintasan-lintasan pendek, tetapi sekarang semua lintasan penyeberangan sudah beroperasi secara normal," kata Hermin Welkis..
Kupang (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang menyatakan semua lintasan penyeberangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah kembali normal, setelah dilakukan sistem buka dan tutup, karena gelombang laut yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Dalam beberapa hari terakhir ini, kami melakukan sistem buka tutup penyeberangan pada lintasan-lintasan pendek seperti Kupang-Rote dan Kupang-Hansisi, tetapi sekarang semua lintasan penyeberangan sudah beroperasi secara normal," kata Manajer Usaha ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Hermin Welkis di Kupang, NTT, Jumat (17/1).

Dia mengemukakan sejak 5 Januari 2020 pelayanan kapal-kapal feri di NTT terhenti sementara akibat tidak bersahabatnya gelombang laut terhadap kapal-kapal milik ASDP Kupang.

Menurut dia, walaupun semua kapal telah diizinkan beroperasi, pihaknya memberikan peringatan kepada kapten kapal untuk tetap waspada mengingat kondisi cuaca di laut selalu berubah-ubah.
Pekerja mengecat kapal Ferry di pelabuhan Bolok, Kupang, NTT Senin (13/1/2020). PT ASDP Indonesia Ferry menutup semua rute penyeberangan di seluruh wilayah NTT menyusul adanya peringatan cuaca ekstrem dari BMKG yang diperkirakan sampai dengan dengan 15 Januari 2020. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha0
Artinya, kapten kapal tidak boleh memaksakan kehendak untuk melanjutkan pelayaran, jika dalam perjalanan terjadi gelombang laut yang bisa membahayakan keselamatan, katanya.

Selain itu, ASDP juga tetap berkoordinasi dengan BMKG Stasiun Maritim Tenau, untuk mengikuti perkembangan cuaca di wilayah perairan, guna diteruskan kepada kapal-kapal yang sedang melakukan pelayaran. "Kami tetap antisipasi dan selalu mengedepankan keselamatan pelayaran," katanya.

Selama ini, ASDP Kupang melayani 20 lintasan penyeberangan di NTT yang terdiri atas 13 lintasan penyeberangan perintis dan tujuh lintasan komersial.

Lintasan penyeberangan komersial itu adalah Kupang-Larantuka, Kupang-Lewoleba, Kupang-Rote, Kupang-Kalabahi, Kupang-Hansisi, Kupang-Sabu dan Kupang-Aimere PP, lainnya adalah penyeberangan perintis.

Rugi Rp2,7 miliar
Kapal-kapal sedang berlindung di Pelabuhan Hansisi, Semau Kupang untuk menghindari gelombang. (ANTARA/Bernadus Tokan)
Selama tidak beroperasi akibat cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Nusa Tenggara Timur, PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang juga mengalami kerugian sekitar Rp2,7 miliar.

"Kapal tidak beroperasi penuh sekitar lima hari. Memang ada beberapa hari kami lakukan buka tutup,  hanya untuk lintasan pendek," kata Hermin Welkis.

Dia mengatakan pada tanggal 5-8 Januari 2020 dan 12-13 Januari 2020, misalnya, semua kapal harus diarahkan ke pantai Hansisi untuk berlindung karena gelombang laut, dan tidak memungkinkan kapal sandar di pelabuhan penyeberangan Bolok.

"Tetapi itu adalah kondisi alam yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Bukan masalah untung atau rugi, tetapi manajemen lebih mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan dalam pelayaran," katanya.

Managemen ASDP juga menyampaikan permohonan maaf, terutama para penumpang yang melakukan mudik untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di daerah, tidak bisa diangkut sesuai dengan jadwal.
Kapal-kapal penyeberangan milik ASDP masih berlindung di pesisir Hansisi, Kabupaten Kupang. (ANTARA/Bernadus Tokan)