Nelayan Flores Timur punya SNI

id Serikat Nelayan Indonesia

Nelayan Flores Timur punya SNI

Deklarasi dan pengukuhan pengurus Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Cabang Kabupaten Flores Timur digelar di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Sabtu (18/1/2020). (ANTARA/HO/SNI Cabang Kabupaten Flores Timur)

Para nelayan di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai memiliki wadah aspirasi mereka, Serikat Nelayan Indonesia (SNI), yang baru dideklarasikan pada Sabtu (18/1).
Kupang (ANTARA) - Para nelayan di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai memiliki wadah aspirasi mereka, Serikat Nelayan Indonesia (SNI), yang baru dideklarasikan pada Sabtu (18/1).

"Sekarang kami nelayan di Flores Timur sudah memiliki wadah aspirasi SNI Cabang Kabupaten Flores Timur yang hadir memberikan advokasi atau pendampingan serta pemberdayaan masyarakat nelayan," kata Ketua SNI Cabang Kabupaten Flores Timur, Wawan Abdullah Goran, ketika menghubungi Antara di Kupang, Minggu (19/1).

Dia menjelaskan para nelayan di wilayah kabupaten bagian paling timur Pulau Flores tersebut, selama ini sering kali dihadapkan pada sejumlah persolan, di antaranya pengurusan dokumen untuk melaut.

Selain itu, lanjut dia, banyak keluhan nelayan mengenai kegiatan patroli dari instansi terkait yang terkesan menakuti nelayan, terutama yang belum memiliki kelengkapan dokumen.

Menurut dia, ketidaklengkapan dokumen melaut bukan hal yang disengaja melainkan belum sempat diurus karena kelelahan setelah melaut.

Di sisi lain, katanya, umumnya nelayan setempat tidak terbiasa dengan urusan administrasi di instansi pemerintahan.

"Kondisi-kondisi seperti ini yang akan kami advokasi melalui wadah SNI yang baru kami bentuk ini sehingga memudahkan masyarakat nelayan," katanya.

Melalui wadah itu, pihaknya juga akan berupaya mengatasi persoalan monopoli harga ikan di pasaran oleh oknum atau kelompok tertentu.

Menurut dia, berbagai masalah yang dihadapi nelayan selama ini akibat kurangnya ruang dialog atau komunikasi antara nelayan dengan pemerintah di tingkat daerah hingga pusat.

Ruang dialog itu, lanjut dia, dapat diwujudkan secara efektif jika semua komponen nelayan terorganisasi secara baik dalam suatu organisasi berbasis nelayan.

"Karena itu kehadiran SNI ini menjadi penting untuk membantu nelayan. Memang sebelumnya ada wadah lain, seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di daerah, hanya saja tidak aktif," katanya.

Melalui SNI, pihaknya berkomitmen mendampingi dan membina para nelayan karena pekerjaan mereka bukan hanya urusan ekonomi, melainkan merupakan aset luhur budaya masyarakat setempat.

Deklarasi sekaligus pengukuhan pengurus SNI Cabang Kabupaten Flores Timur di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, dihadiri Sekretaris Jenderal SNI Pusat, Budi Laksana, serta unsur pimpinan pemerintah daerah, kepolisian, dan para nelayan dari berbagai kecamatan.

Dalam kegiatan itu digelar pula dialog bertema "Dengan Semangat Luhur, Bersama Kita Jaga Laut". Berbagai elemen yang hadir sepakat menindaklanjuti untuk mencari solusi terbaik atas isu-isu penting berkaitan dengan kehidupan nelayan setempat.