Penderita DBD di Sikka terus bertambah menjadi 194 orang

id serangan dbd

Penderita DBD di Sikka terus bertambah menjadi 194 orang

Bupati Sikka Fransisko R Diogo (kiri) melihat kondisi pasien DBD yang sedang menjalani perawatan di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka. (ANTARA FOTO/HO-Humas Setda Kabupaten Sikka).

Hingga 23 Januari 2020 sudah tercatat 194 warga Kabupaten Sikka yang terpapar DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Kupang (ANTARA) - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah menjadi 194 penderita dari sebelumnya hanya 184 orang..

Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sikka Awales Syukur yang dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (25/1) mengatakan kasus DBD di Kabupaten Sikka terus meluas dengan jumlah penderita terus meningkat.

Menurut dia, hingga 23 Januari 2020 sudah tercatat 194 warga Kabupaten Sikka yang terpapar DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

"Jumlah penderita DBD terus bertambah sehingga mendorong pemerintah untuk terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan pengendalian dalam mengatasi kasus DBD di Kabupaten Sikka," kata Awales Syukur.

Ia mengatakan, kasus serangan DBD yang terjadi sejak awal Januari 2020 itu telah merenggut dua korban meninggal dunia yang masih berusia anak-anak dengan jumlah penderita 194 dari 17 kecamatan.

Dikatakannya, kedua korban yang meninggal sempat mendapat perawatan medis di RSUD TC Hillers Maumere, namun karena kondisi kedua penderita dalam keadaan kritis sehingga tidak bisa tertolong.

Menurut dia, pasien DBD yang sedang dalam perawatan medis di RSUD TC Hiller Maumere hingga saat masih terdapat 28 orang terdiri dari 19 orang anak-anak dan sembilan orang dewasa.
Bupati Sikka Fransiskus R Diogo (kiri) sedang melakukan peninjauan ke RSUD TC Hillers Maumere untuk melihat kondisi warga yang terserang penyakit DBD. Jumlah penderita DBD saat ini tercatat 194 orang. (ANTARA FOTO/HO-Humas Setda Kabupaten Sikka.)