Calon penumpang meninggal di Bandara El Tari Kupang

id Bandara El Tari

Calon penumpang meninggal di Bandara El Tari Kupang

Petugas keamanan bandara mengangkat jenazah seorang pria yang kemudian diketahui bernama Darius Ruru, tiba-tiba meninggal di Bandara El Tari Kupang, Selasa (28/01/2020) pagi. (ANTARA FOTO/HO-Humas PT Angkasa Pura)

Darius Ruru (52), seorang calon penumpang pesawat maskapai penerbangan Wings Air dengan tujuan Kupang-Ende dilaporkan lemas dan meninggal di Bandara El Tari Kupang, Selasa (28/1) pagi.
Kupang (ANTARA) - Darius Ruru (52), seorang calon penumpang pesawat maskapai penerbangan Wings Air dengan tujuan Kupang-Ende dilaporkan lemas dan meninggal di Bandara El Tari Kupang, Selasa (28/1) pagi.

Humas PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Dadang Jaka Ruliawan kepada Antara di Kupang, Selasa (28/1) membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa kondisi tubuh Darius Ruru, awalnya sehat-sehat saja.

"Namun, menurut kalangan keluarga yang mengantarnya di Bandara El Tari Kupang menyebutkan bahwa kondisi Darius Ruru sudah mulai lemas usai berjalan menuju ke pesawat Wings Air," kata Dadang.

Setelah masuk ke dalam pesawat, penumpang langsung diarahkan oleh awak kabin maskapai penerbangan itu untuk segera diberikan pertolongan karena kondisi penumpang sudah tak sadarkan diri.

Darius yang sudah tak sadarkan diri kemudian diantar oleh petugas bandara ditemani keluarganya menuju ke ruang karantina kesehatan untuk diberikan pertolongan lebih lanjut.

"Saat tiba korban langsung ditangani oleh dokter dari KKP yang saat itu dijaga oleh dr. Sintia," tambah dia.

Proses pertolongan berlangsung selama kurang lebih 30an menit, namun setelah diperiksa dr. Sintia mengaku bahwa tak bisa memberikan pertolongan lagi ke Darius karena nyawanya sudah tak bisa tertolong.
Para petugas sedang membawa jenazah salah seorang pekerja migran asal NTT keluar dari cargo Bandara El Tari Kupang belum lama ini. (ANTARA/Bernadus Tokan) 
Sementara itu dari informasi dari petugas KKP yang bertugas di bandara El Tari, penumpang sendiri sebelum berangkat tidak melaporkan kondisi kesehatan atau melaporkan riwayat kesehatannya ke petugas KKP.

"Penumpang sempat dibawa ke KKP, tetapi saat sampai di ruangan sudah tak tertolong lagi. Ia meninggal begitu cepat yakni pada pukul 08.45 Wita setelah pada pukul 08.30 Wita dibawa ke ruangan," kata dokter dari KKP Vani.

Dari hasil penggalian informasi, korban juga diketahui tak ada riwayat perjalanan ke luar negeri terutama daerah endemis dalam waktu dua pekan terakhir.

Sementara itu Kasat reskrim Polres Kupang Kota Iptu Hasri Jaha mengatakan, menurut keterangan istri korban saat cek in, korban bersama isterinya, Geno Veva dinyatakan sehat. Namun, setelah boarding, korban merasa pusing dan lemas.

"Awalnya korban merasa pusing dan lemas. Dibantu tim kesehatan bandara namun tak terselamatkan dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus ULI Kupang," katanya.

Polisipun berusaha melakukan visum luar tubuh, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi berusaha untuk melakukan otopsi namun pihak keluarga sendiri, kata Hasri, menolaknya.
Jenazah seorang pekerja migran Indonesia asal NTT tiba di Bandara El Tari Kupang. (ANTARA FOTO/HO-ist)