Polisi serahkan enam WN China ke Imigrasi Kupang

id WNA China

Polisi serahkan enam WN China ke Imigrasi Kupang

Polres Rote Ndao di Pulau Rote segera menyerahkan enam warga negara China ke pihak Imigrasi Kupang, setelah terdampar di wilayah perairan Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, NTT, Selasa (28/1/2020). (ANTARA FOTO/HO-Polres Rote Ndao)

"Ya benar, hasil koordinasi dengan pihak imigrasi, hari ini keenam WNA itu akan diserahkan ke pihak imigrasi dan akan dibawa ke Kupang," kata Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Wibowo..
Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Rote Ndao menyerahkan enam warga negara China yang ditemukan terdampar di wilayah perairan Papela, Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/1), ke Kantor Imigrasi Kupang.

"Ya benar, hasil koordinasi dengan pihak imigrasi, hari ini keenam WNA itu akan diserahkan ke pihak imigrasi dan akan dibawa ke Kupang," kata Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Wibowo saat dikonfirmasi Antara dari Kupang, Rabu (29/1).

Hal ini disampaikan Bambang berkaitan dengan kelanjutan kasus ditemukannya enam warga negara China yang terdampar di perairan Rote Ndao.

Tim dari Imigrasi Kupang, kata dia, saat ini tengah dalam perjalanan ke Rote Ndao untuk menjemput enam warga negara China tersebut. Tim dari Imigrasi Kupang akan segera tiba di kabupaten terselatan NKRI itu.

"Kami hanya bertugas mengamankan, selanjutnya karena ini berkaitan dengan orang asing maka kewenangan kami serahkan ke pihak Imigrasi Kupang," ujar dia.

Enam warga China yang terdampar di perairan Rote itu adalah Fan Shenghong, Cui Henggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin, dan Chu Kaishan. Semuanya berasal dari Kota Jiangsu di China.
Enam warga negara asing (WNA) asal China diamankan setelah terdampar di perairan Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (28/12020). (ANTARA FOTO/HO-Pangkalan AL Rote Ndao)
Enam warga China itu diketahui hendak menyeberang ke Australia dari Kupang dengan didampingi oleh dua warga Indonesia Aba dan Madan. Tiba di perairan Australia, mereka dihadang oleh penjaga pantai (coast guard) Australia.

Enam WNA China dan dua warga Indonesia itu diamankan dan diperiksa di tengah laut selama dua hari, baru kemudian diberikan kapal baru serta dua jerigen solar untuk berlayar kembali ke Indonesia.

Akibat kehabisan BBM, kapal yang ditumpanginya tak bisa berlayar sehingga terdampar di perairan Rote Ndao dan dilihat oleh anggota TNI AL dan polisi yang sedang berpatroli bersama, sehingga langsung diamankan.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang Syahril mengatakan pihaknya sementara memproses enam warga negara asing (WNA) asal China yang ditahan setelah terdampar di perairan Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami sedang proses mereka (enam warga asal China), hari ini kami tindaklanjuti dengan mengirim bagian intelijen keimigrasian ke lapangan untuk melakukan pengawasan keimigrasian dan berkoordinasi langsung dengan polres setempat," katanya.

Dia mengatakan pihaknya telah mendapat informasi terkait penahanan enam WNA China yang terdampar pada Selasa (28/1), hanya saja terkendala akses transportasi sehingga tindaklanjutnya baru bisa dilakukan Rabu ini.
Enam warga negara China ditemukan terdampar di periaran Rote Ndao, NTT, Selasa (28/1/2020). (ANTARA/HO/Polres Rote Ndao)