Akademisi sebut AHY kurang populer di akar rumput

id AHY

Akademisi sebut AHY kurang populer di  akar rumput

Akademisi dari Universitas Muhammadyah Kupang Dr Ahmad Atang MSi. (ANTARA/Bernadus Tokan)

"SBY menjadi domplengan untuk membesarkan AHY, namun belum mampu menembus pasaran politik," kata Ahmad Atang..
Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang MSi mengatakan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum terlalu populer di tingkat akar rumput, sehingga sangat disayangkan jika dia maju jadi calon presiden pada Pemilhan Presiden (Pilpres) 2024. 

"AHY belum menjadi dirinya sendiri karena kebesaran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru mengecilkan AHY di mata publik. SBY menjadi domplengan untuk membesarkan AHY, namun belum mampu menembus pasaran politik," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Kamis (20/2).

Menurut dia, wacana tentang AHY menjadi salah satu kandidat presiden pada Pilpres 2024, adalah hal yang wajar dan sah-sah saja, karena merupakan hak politik setiap warga negara. 

Dilihat dari modal politik, AHY merupakan salah satu kader terbaik Partai Demokrat di masa depan, yang dipersiapkan untuk mengisi jabatan publik.  

"Salah satu tujuan partai politik tentu akan berusaha untuk memperoleh dan merebut kekuasaan, sehingga partai Demokrat memberikan panggung bagi AHY agar memiliki modal politik masa depan," katanya. 

Baca juga: AHY persiapkan diri maju jadi Capres 2024
Baca juga: Peluang AHY jadi capres sangat ditentukan posisi Demokrat


Namun, jika dilihat dari modal sosial, AHY masih kurang populer diakar rumput, sehingga belum terlalu diandalkan. 

Selain itu, kapasitas AHY juga belum teruji terkait 'style leadership karena basis militer yang membesarkan namanya belum mencapai puncak, dan masih tergolong level bawah dalam karir militer. 

Sementara kiprah politik masih terbatas di Partai Demokrat yang diperoleh dengan mudah karena AHY adalah "orang dalam" SBY, katanya.  

Sedangkan kiprah di bidang lain, seperti organisasi kemasyarakatan (ormas) belum banyak membesarkan nama AHY. 

"Ini merupakan tantangan ke depan, apalagi Demokrat bukan partai yang memiliki modal besar di parlemen," katanya menjelaskan. 

Dia menambahkan, sikap politik Demokrat yang cenderung abu-abu akan mempersempit ruang koalisi dengan menyodorkan AHY sebagai garansinya. 

"AHY mempunyai peluang, namun bukan pada 2024 tetapi justru pada 2029," kata pengajar ilmu komunikasi politik pada sejumlah perguruan tinggi di NTT itu.

Baca juga: NTT usung AHY jadi calon ketua umum di Kongres 2020
Baca juga: Safari politik AHY menimbulkan multitafsir