Tokoh agama dilibatkan dalam mengatasi kemiskinan di NTT

id dialog

Tokoh agama dilibatkan dalam mengatasi kemiskinan  di NTT

Sejumlah tokoh agama dari berbagai daerah di NTT mengikuti dialog bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat terkait dengan upaya mengatasi kemiskinan di Kupang, Selasa (25/2/2020) )(ANTARA/Benny Jahang)

Gubernur NTT meminta para tokoh agama berperan aktif dalam menanggulangi, mengatasi kemiskinan serta kasus kekerdilan yang menimpa anak-anak di wilayah provinsi kepulauan ini..
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para tokoh agama berperan aktif dalam upaya menanggulangi, mengatasi kemiskinan serta kasus kekerdilan yang menimpa anak-anak di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini..

"Peran para tokoh agama sangat penting dalam mengatasi kemiskinan dan kekerdilan (stunting) di NTT sehingga kedua persoalan ini bisa diatasi dengan baik," katanya dalam dialog bersama antara pemerintah dan para tokoh agama se-NTT di Kupang, Selasa (25/2).

Ia mengatakan upaya mengatasi kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat serta tokoh-tokoh agama di daerah ini.

Tokoh agama, menurut dia, melalui lembaga keagamaan masing-masing bisa berperan memberikan motivasi kepada umat untuk berusaha membangun ekonomi agar masyarakat memiliki pendapatan yang lebih baik, dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa.

Baca juga: Peneliti : Tidak semua orang pendek itu menderita kekerdilan
Baca juga: Kemenkes: Stunting di NTT dipengaruhi persoalan kompleks


Politikus Partai NasDem itu, mengatakan persoalan kemiskinan dan kekerdilan menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya membangun kemajuan daerah tersebut.

"Kami berharap tokoh-tokoh agama di NTT untuk tidak henti-hentinya bicara melalui mimbar gereja dan masjid memotivasi umat untuk menciptakan kegiatan ekonomi bernilai tambah sehingga kesejahteraan masyarakat semakin terjamin,".

"Kami minta para tokoh agama tidak henti-hentinya ngomong tentang kemiskinan dan 'stunting' sehingga kedua masalah ini bisa diatasi," kata Viktor Bungtilu Laiskodat.

Menurut dia, apabila tokoh agama ikut membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan kemiskinan maka NTT tidak lagi menyandang sebagai provinsi termiskin dan menghadapi kekerdilan ketiga tertinggi di Indonesia.

"Kami malu dengan predikat NTT provinsi miskin. Mari kita satukan tekad untuk mengatasi kemiskinan ini dengan mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi di desa dalam membangun ekonomi masyarakat menuju sejahtera," kata Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca juga: Pemprov NTT klaim prevalensi kekerdilan turun
Baca juga: 144 desa di NTT jadi sasaran penanggulangan kekerdilan