NTT akses teknologi keuangan lewat KoinWorks

id Fintech

NTT akses teknologi keuangan lewat KoinWorks

Head of Strategic Communication KoinWroks Aldion Sianturi saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Kupang, Selasa (3/3) terkait penggunaan teknologi keuangan atau fintech. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

"Dari total user (pengguna) fintech KoinWork sebanyak 370.000 saat ini, ada sekitar lima persen atau 18.500 user di antaranya dari NTT," kata Aldion Sianturi..,
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 18.500 pengguna fintech dari Nusa Tenggara Timur telah mengakses layanan teknologi keuangan melalui KoinWorks, salah satu platform finacial technology (fintech) terkemuka di Tanah Air.

"Dari total user (pengguna) fintech KoinWork sebanyak 370.000 saat ini, ada sekitar lima persen atau 18.500 user di antaranya dari NTT," kata Head of Strategic Communication KoinWorks Aldion Sianturi, kepada wartawan di Kupang, Selasa (3/3).

NTT, kata dia, merupakan bagian dari 10 terbesar pengguna layanan fintech KoinWorks yang menyebar di seluruh provinsi di Tanah Air.

Sebagian besar pengguna dari NTT berperan sebagai pendana, dibandingkan peminjam yang jumlahnya masih sangat kecil.

Dia menjelaskan, dengan potensi pengguna yang besar, maka pihaknya juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat di NTT terkait akses teknologi keuangan yang baik dan aman.

Baca juga: Layanan fintech untuk usaha kelautan dan perikanan
Baca juga: Warga pesisir Kota Kupang ajukan pinjaman lewat fintech


"Untuk itu lah kami juga turut serta dalam kegiatan FinEast bersama pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kupang beberapa waktu lalu untuk mendukung upaya edukasi terkait fintech," katanya.

"Edukasi ini penting mengingat literasi keuangan di Indonesia masih sangat minim bahkan masyarakat di kota besar pun banyak yang belum memahami secara baik," katanya.

Aldion menambahkan, platform KoinWorks sendiri merupakan salah satu dari 25 pelaku fintech yang sudah mendapat izin lisensi penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Desember 2019.

Melalui platform ini pihaknya menghadirkan sejumlah layanan bagi masyarakat termasuk di NTT seperti pinjaman produktif bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang disebut Program Koin Bisnis.

Selain itu, koin peer to peer untuk menyalurkan pinjaman secara langsung, serta koin robo berupa pendaan otomatis seperti untuk UKMK yang dipimpin perempuan dengan memasarkan produk-produk khas Indonesia.

Peer to Peer (P2P) adalah suatu model komunikasi dua arah antar pengguna PC melalui jaringan komputer atau Internet tanpa melalui sebuah server.

"Kami berharap kehadiran kami sebagai bagian dari pelaku fintech dapat memudahkan masyarakat di daerah ini, di sisi lain juga dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang literasi keuangan digital," kata Aldion.

Baca juga: Layanan fintech didorong untuk jangkau semua sektor unggulan
Baca juga: Transaksi pinjaman fintech sistem daring capai Rp73,7 miliar