Jangan panik dengan virus COVID-19

id Labuan Bajo

Jangan panik dengan virus COVID-19

Wagub NTT Josef Nae Soi saat memimpin rapat Rencana Kerja Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Naga Mori, Manggarai Barat. (ANTARA/HO-Humas Pemprov NTT)

"Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat harus dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dan edukatif sehingga masyarakat di Manggarai Barat tetap tenang dalam menyikapi kasus virus COVID-19 dan flu babi," kata Wagub Nae Soi.
Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef A Nae Soi meminta warga Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores untuk tidak panik dalam menyikapi merebaknya penyebaran virus COVID-19 dan African Swine Fever (ASF) atau flu babi yang telah menyebabkan ribuan ekor babi di Pulau Timor mati.

"Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat harus dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dan edukatif sehingga masyarakat di Manggarai Barat tetap tenang dalam menyikapi kasus virus COVID-19 dan flu babi," kata Wagub Nae Soi.

Ia mengatakan hal itu saat melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Manggarai Barat, Maria Geong di Labuan Bajo sebagai mana dilaporkan Kepala Sub Bagian Pelayanan Kemasyarakatan dan Hubungan Kelembagaan Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Frans Tiran.

Ia menambahkan kekayaan pariwisata yang ada di ujung Barat Pulau Flores itu tidak boleh tergangu dengan merebaknya isu-isu virus COVID-19 dan virus ASF.

Menurut politisi Partai Golongan Karya itu, Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat telah ditetapkan menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas dengan segmentasi premium, dimana Komodo menjadi ikonnya.
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Selasa (22/1/2020). Presiden Joko Widodo menetapkan Labuan Bajo menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 2023 mendatang dan ASEAN Summit. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Karena itu, masyarakat di ujung Barat Pulau Flores ini tetap tenang dan menjaga daerah ini dalam kondisi aman dan nyaman bagi siapa saja yang datang berwisata ke daerah itu.

Apalagi, menurut dia Pemerintah Pusat telah menetapkan Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT G-20 dan ASEAN SUMMIT pada 2023 sehingga harus dalam kondisi yang kondunsif.

Ia menjelaskan, pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat harus dilakukan secara profesional agar ekosistem di TNK tetap terjaga dan menjadi objek wisata berkelas dunia separti Taman Nasional Galapagos di Ekuador.

Taman Nasional di salah satu negara di Amerika Latin itu, memiliki penyu raksasa yang sangat terkenal di dunia sebagai habitatnya.

"Saya mendorong agar ke depan TNK juga bisa menjadi seperti Taman Nasional Galapagos, karena dikelola secara baik dengan manajemen modern dan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat lokal," katanya.

Ia juga berharap agar infrastruktur jalan negara di Kabupaten Manggarai Barat yang dilintasi para kepala negara peserta KTT G-20 dan ASEAN SUMMET pada 2023 segera dibenahi guna mendorong wisatawan lebih banyak datang berkunjung guna menikmati indahnya pariwisata di NTT.
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju pesawat di Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (22/1/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/wsj).