DPRD NTT: Jangan abaikan kebutuhan pokok

id covid-19

DPRD NTT: Jangan abaikan kebutuhan pokok

Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Komisi V DPRD NTT mengingatkan pemerintah agar dalam gerak penanganan virus Corona (COVID-19), jangan sampai mengabaikan kebutuhan pokok masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah terpencil.
Kupang (ANTARA) - Ketua Komisi V DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Yunus Takandewa mengingatkan pemerintah agar dalam gerak penanganan virus Corona (COVID-19), jangan sampai mengabaikan kebutuhan pokok masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah terpencil.

"Mencermati tingkat kewaspadaan tinggi saat ini, selain APD, hand sanitizer, dan desinfektan, pemerintah juga perlu memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat seperti sembako dan lain-lain agar jangan sampai tidak terpenuhi," kata Takandewa kepada Antara di Kupang, Rabu (1/4).
 
Menurut dia, mengingat pandemi COVID-19 tersebut diperkirakan oleh para ahli akan memakan waktu sekitar tiga bulan, maka semua pihak dengan kewenangan, tugas dan tangung jawabnya masing-masing dapat membangun perencanaan dan berkoordinasi dengan baik. 

"Termasuk memastikan akses dan pemenuhan logistik dan kebutuhan pokok bagi rakyat yang berada di pedesaan," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT ini. 

Baca juga: Daerah boleh menutup wilayah selamatkan warga dari bahaya corona
Baca juga: Gubernur Viktor: Tidak ada karantina wilayah di NTT


Dia mengajak semua masyarakat bangsa ini, untuk terus menghidupkan budaya gotong royong kemanusiaan dalam mencegah COVID-19. 

Semua pihak juga perlu membangun kesadaran mengenai pentingnya physical distancing (jaga jarak aman).

Selain pentingnya cuci tangan dan cuci benda, khususnya benda yang akan berkontak dengan mulut, hidung, dan/atau mata, seperti alat makan dan minum, kaca mata dan lainnya. 

"Dan sabar dan tertib tinggal di rumah, sembari meningkatkan daya imun tubuh, dengan makan, minum, mengkonsumsi rempah rempah penangkal virus seperti jamu, konsumsi telor ayam dan istirahat yang cukup," katanya. 

Baca juga: Tanggulangi COVID-19, NTT pangkas dana perjalanan dinas
Baca juga: Dishub minta operator pelayaran patuhi protokol kesehatan