Ekspor ikan dari NTT ke Timor Leste diberhentikan

id ekspor ikan,timor leste,ntt

Ekspor ikan dari NTT ke Timor Leste diberhentikan

Ilustrasi - Sejumlah kendaraan truk yang membawa barang-barang ekspor keluar dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota Ain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menuju Timor Leste, Jumat (20/3/2020). (Antara Foto/Kornelis Kaha)

Hal ini karena Pemerintah Timor Leste melarang pelintasan truk pengangkut barang masuk ke wilayah negara mereka
Kupang (ANTARA) - Ekspor komoditi perikanan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Timor Leste diberhentikan sementara akibat merebaknya wabah corona virus baru (COVID-19).

"Hal ini karena Pemerintah Timor Leste melarang pelintasan truk pengangkut barang masuk ke wilayah negara mereka," kata Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kupang Jimmy Elwaren kepada Antara di Kupang, Jumat (3/4).

Ia menjelaskan kegiatan ekspor ke negara tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah NTT di Pulau Timor itu dilakukan terakhir pada 20 Maret. Komoditas perikanan yang dikirim saat itu, lanjut dia,  berupa ikan teri kering sebanyak 5.040 kilo gram yang dimiliki CV Surya Citra Timor.

"Setelah itu tidak ada ekspor lagi sampai sekarang karena sejak 23 Maret diperketat dan pos perbatasan, hanya dibuka dua jam antara 09.00-11.00 WITA," katanya.

Baca juga: Budidaya kerapu di Labuan Kelambu berkualitas ekspor
Baca juga: Ekspor-impor antardaerah meningkat 1,39 persen


Jimmy mengatakan meski demikian pihaknya tetap membuka pelayanan seperti biasa untuk melayani pihak-pihak yang membutuhkan sertifikasi karantina ikan.

"Tentunya kami juga tetap memperhatikan protokol penanganan COVID-19 dalam urusan sertifikasi ikan ini," katanya.

Sementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili sebelumnya mengkonfirmasi bahwa bahwa truk-truk pengangkut kargo dari NTT tidak lagi mengantar barang kebutuhan ke Timor Leste karena kebijakan baru pemerintah setempat dianggap memberatkan pengusaha.

Per 31 Maret, saat ini truk kargo asal Provinsi NTT yang mengangkut barang-barang kebutuhan rumah tangga, spare parts (suku cadang), kendaraan, sedikit sembako, dana alat kesehatan pribadi non-operasional, dan lainnya.

Sebab, mereka diharuskan memindahkan barang-barang tersebut ke truk Timor Leste, sedangkan perusahaan tersebut tidak mau karena biaya operasional yang tinggi, kata Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Dili Eka Mauboy saat dihubungi Antara via pesan singkat dari Jakarta pada Rabu (1/4).

Baca juga: NTT ekspor langsung rumput laut ke Argentina
Baca juga: Sentra produksi rumput laut diperkuat untuk ekspor berkelanjutan