Kemenkominfo Sukses Tangkal Serangan Wannacry

id Bruno

Kemenkominfo Sukses Tangkal Serangan Wannacry

Akademisi dari Universitas Uyelindo Kupang Bruno Sukarto

"Kami mengapresiasi langkah-langkah dari Kemenkominfo yang cepat dimasyarakatkan pascaserangan virus itu ke-99 negara," kata Bruno Sukarto.
Kupang (Antara NTT) - Akademisi dari Universitas Uyelindo Kupang Bruno Sukarto mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika yang sukses menangkal virus ransomware wannacry sehingga tidak menyerang jaringan komputer di kantor, lembaga dan instansi di Tanah Air.

"Kami mengapresiasi langkah-langkah dari Kemenkominfo yang cepat dimasyarakatkan kepada publik pascaserangan virus itu ke-99 negara sebelumnya dan berharap Kemenkominfo terus mengingatkan instansi yang sering menerima email agar berhati-hati," katanya di Kupang, Selasa.

Bruno mengatakan hal tersebut setelah dipastikan bahwa virus ransomware wannacry tidak melakukan serangan susulan di Indonesia setelah sebelumnya (Sabtu dan Minggu) menyerang 99 negara di dunia.

"Serangan virus ransomware wannacry itu berlangsung dengan sangat cepat dan menyebar di mana-mana sehingga Kementerian Kominfo bertindak cepat menerapkan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan, sehingga tidak terjadi serangan susulan," katanya.

Sebelumnya virus malware ransomware atau yang dikenal dengan nama wannacry dicemaskan menyerang dunia maya melalui jaringan internet telah mengganggu kinerja operator komputer dan internet.

"Virus itu merusak file di komputer, sehingga cukup berbahaya bahkan bisa mengakibatkan data komputer hilang apabila tidak diamankan," katanya.

Dia menyebut salah satu indikasi dari serangan virus itu terjadi nampak dari layar komputer, laptop atau notebook serta lainnya tiba-tiba gelap dan sulit diakses.

Rasa waspada berlebihan terhadap wannacry dialami pengusaha Warung Internet (Warnet) disepanjang jalan Piet A Tallo Kota Kupang yang sehariannya sebelumnya tidak membuka usahanya kepada publik, karena takut jaringannya diserang virus itu.

"Ada imbauan agar pengguna dan pengelola internet dengan sistem komputer tidak membuka internet hari ini atau melakukan langkah antisipatif untuk mewaspadai serangan virus itu, dengan cara mencabut kabel "LAN/Wifi" untuk mengurangi risiko penyebaran melalui internet, maka Warnet ditutup," kata Arman, pengelola Warnet daerah setempat.

Sebelumnya Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A. Pangerapan menyampaikan serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.

Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kominfo, serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.

"Dengan adanya serangan siber ini kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber," kata Sammy.